Kelentukan adalah kemampuan tubuh untuk melakukan
latihan-latihan dengan amplitudo gerakan yang besar atau luas. Dengan
kata lain kelentukan merupakan kemampuan pergelangan/persendian untuk dapat
melakukan gerkan-gerakan kesemua arah secara optimal, istilah lain
kelentukan adalah keluwesan atau flexibility.
Kelentukan adalah salah satu unsur kondisi fisik yang
menentukan dalam mempelajari keterampilan-keterampilan gerakan, mencegah
cedera, mengembangkan kemampuan kekuatan, kecepatan, dayatahan, dan koordinasi.
Arsil (1999:58). Kelentukan pinggul dalam sepakbola terjadi saat mengayunkan
kaki ke belakang untuk melakukan tendangan, tanpa adanya kelentukan pinggul
maka tendangan yang lakukan tidak akan sesuai dengan apa yang diharapkan,
bahkan tendangan tidak bisa lakukan sama sekali karena kelentukan merupakan
faktor yang terpenting dalam melakukan tendangan selain dari kekuatan dan ekstensi
Menurut Sajoto (1998:58) kelentukan adalah keefektifan
seseorang dalam penyesuaian dirinya utuk melakukan segala aktivitas dengan
pergerakan seluasnya, terutama otot-otot ligamen disekitar persendian.
Menurut Harsono (1988:163). kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan
dalam ruang gerak sendi, kelentukan juga ditentukan oleh elastisitas
tidaknya otot-otot tendon dan ligamen.
Menurut Syafruddin (1999:59) pada dasarnya kelentukan
dapat dilihat dari beberapa sudut pandang. Bila dilihat dari sudut kebutuhan
suatu cabang olahraga, maka kelentukan dapat dibedakan atas kelentukan umum dan
kelentukan khusus. Sedangkan dilihat dari bentuk pelaksanaannya, maka
kelentukan dapat dikelompokan atas kelentukan aktif dan kelentukan pasif
serta kelentukan statis dan dinamis.
1)
Kelentukan umum adalah kemampuan semua persendian atau
pergelangan untuk melakukan gerakan-gerakan kesemua arah secara optimal,
dan dibutuhkan banyak cabang olahraga.
2)
Kelentukan khusus adalah kemampuan kelentukan yang
dominan dibutuhkan dalam suatu cabang olahraga tertentu, misalnya kelentukan
pinggul dalam malakukan Long Passing dalam olahraga sepakbola.
3)
Kelentukan aktif
adalah kelentukan dimana gerakan-gerakannya dilakukan sendiri seperti senam kalistenik
atau gerakan senam yang dilakukan dalam pemanasan.
4)
Kelentukan pasif
adalah kelentukan dimana gerakan-gerakannya dilakukan dengan bantuan orang lain
seperti senam atau (peregangan) berpasangan dalam sepakbola.
5)
Kelentukan dinamis
adalah kelentukan dengan mengerakan-gerakan persendian secara berulang-ulang.
6)
Kelentukan statis
adalah latihan kelentukan dengan melakukan pengulangan gerakan dalam waktu dan
hitungan tertentu, misalnya latihan peregangan pada waktu melakukan pemanasan.
Menurut Jonath dan Krempel dalam Syafruddin (1999:59),
kemampuan kelentukan dibatasi oleh beberapa faktor antara lain :
1)
Koordinasi otot synergis dan antagonis.
2)
Bentuk persendian.
3)
Temperatur otot.
4)
Kemampuan otot dan Ligamen.
5)
Kemampuan proses pengendalian fisiologis persyarafan.
6)
Usia dan jenis kelamin.
Jadi, semakin bagus kelentukan seorang pemain bola, maka
akan semakin mudah dalam melakukan berbagai macam gerakan terutama gerakan Long
Passing. Dalam bermain sepakbola kesempatan untuk melakukan Long Passing
sangat terbatas oleh waktu dan ruang yang sempit, penjagaan dari pihak lawan
dan kondisi tubuh diganggu oleh lawan, pemain juga tetap melakukan gerakan tendangan dengan tingkat kelentukan
yang bagus, tentu akan dapat melakukan tendangan sesuai dengan apa yang
diharapkan. Jelas bahwa kelentukan sangat mendukung dalam melakukan Long
Passing tanpa adanya kelentukan maka Long Passing tidak akan bisa
dilakukan dengan baik dan benar. Jadi semakin besar sudut yang dihasilkan otot
tersebut maka semakin keras atau semakin jauh tendangan yang dihasilkan.
0 Comments:
Post a Comment