Yukan'na Shinju

Inspirasi dan Realitas

  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Downloads
    • Dvd
    • Games
    • Software
      • Office
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Uncategorized

Tuesday, 15 March 2016

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan motorik

 Arie Asnaldi     15 March     No comments   


Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak meliputi dua factor eksternal, pengaruh yang diterima oleh anak diawali sejak anak masih dalam kandungan ibunya. Oleh karenanya, kondisi ibu pada saat mengandung akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan motorik bayi (janin) yang sedang dikandung. Setelah anak dilahirkan, factor eksternal dan factor internal berpadu serta berinteraksi dengan lingkungan yaitu: “factor-faktor , keturunan, status gizi, aktivitas fisik, system kelenjer dan hormone pertumbuhan, suku bangsa, kondisi social ekonomi, kondisi psiko-sosial dan kecendrungan sekuler”, (Husdarta & M. Saputa, 2000:21)
Selanjutnya Sukintaka (2001:47) mengemukakan bahwa berkembangnya kemampuan motorik sangat ditentukan oleh dua factor yaitu: “factor pertumbuhan dan factor perkembang”. Dari dua faktor penentu ini masih harus didukung dengan latihan, yang sesuai dengan kematangan anak dan gizi yang baik.
Factor-faktor yang mempengaruhi kemampuan motorik seseorang dapat diuraikan sebagai berikut:
1.      Faktor keturunan/Genetik
Tingkat kemampuan motorik sangat tergantung pada keadaan fisik seseorang, dengan latar belakang kehidupan yang berbeda-beda maka kemampuan motorik antara seseorang dengan yang lain belum tentu akan sama. Di samping itu perbedaan ras sangat ditentukan oleh keturunan dan pembawaan. Misalnya, yang lain pendek dan kecil. Ada pula ras yang mempunyai tulang tubuh panjang, kokoh dan bentuk tubuh yang kekar. Dengan demikian perbedaan latar belakang itu juga dapat menentukan perbedaan tingkat kemampuan motorik anak.
2.      Status gizi
Gusril (2003:45) mengatakan bahwa jumlah dan makanan yang dikonsumsi seseorang merupakan indicator dari status gizi mereka. Energi yang diperlukan untuk kinerja fisik diperoleh dari metabolisme bahan makanan yang dikonsumsi sehari-sehari, sehingga makanan ataw zat gizi merupakan salah satu penentu kualitas kinerja fisik dan pertumbuhan seseorang. Gizi diartikan sebagai suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan, tranformasi, penyimpanan metabolisme dan pengeluaran zat gizi untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh serta menghasilkan tenaga.
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Makanan adalah bahan selain obat ynag mengandung zat-zat gizi dan atau unsure-unsur/ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukan ke dalam tubuh, makanan yang bergizi diperlukan untuk kesehatan tubuh yaitu: untuk menyediakan energi, membangun, dan memelihara jaringan tubuh, serta mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh. Sekarang kata gizi mempunyai pengertian lebih luas, disamping untuk kesehatan, gizi dikaitan dengan potensi ekonomi seseorang, karena gizi dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, dan produktifitas.
3.      Jenis kelamin
Guyton (1976:540) menyatakan bahwa selama periode kanak-kanan yaitu pada usia 6-10 tahun kecepatan pertumbuhan anak laki-laki maupun wanita hamper sama. Hanya saja pelvis pada anak wanita cendrung lebih cepat melebar dari pada anak laki-laki. Hal ini disebabkan karena pengaruh hormone estrogen, hormone ini mempunyai efek samping khusus memperluas pelvis fungsi ini sangat penting dalam persalinan. Karena perbedaan yang paling mendasar ini mempengaruhi terhadap kemampuan motorik seseorang.


4.      Tahap kematang
Menurut Elizabeth B Hurlock (1978:28) kematangan adalah terbukanya karakteristik yang secara pontesial ada pada individu yang berasal dari warisan genetic individu.tic individu. Perkembangan berasal dari proses kematangan, sesungguhnya latihan hanya memeri sedikit keuntungan. Sebaliknya mengendalikan lingkungan dengan cara mengurangi kesempatan berlatih akan menghalangi perkembangan. Berbeda halnya dalam fungsi antogenetik fungsi khan untuk individu misalnya: berenang, melempar bola dan naik sepeda. Tanpa latihan, perkembangan tidak akan terjadi. Kecendrungan yang diwariskan tidak dapat matang sepenuhnya tanpa dukungan dari lingkungan.
5.      Fungsi kemampuan motorik
Tujuan dan fungsi kemampuan motorik sering tergambar dalam kemampuan anak menyelesaikan tugas motorik tertentu, kualitas motorik terlihat dari seberapa jauh anak tersebut mampu menampilkan tugas motorik yang diberikan dengan tingkat keberhasilan tugas motorik yang diberikan dengan tingkat keberhasilan tertentu. Jika tingkat kerbehasil dalam melaksanakan tugas motorik tinggi berarti motorik yang dilakukan efektif dan efesien (Depdiknas, 2002:7).
Sedangkan fungsi motorik menurut Gusril (2004:51) fungsi utama kemampuan adalah untuk mengembangkan kesanggupan dan kemampuan setiap individu yang bergunak untuk mempertinggi daya kerja. Dengan landasan untuk menguasai tugas keterampilan motorik yang khusus.
Semua unsure-unsur motorik pada siswa sekolah dasar dapat berkembang melalui kegiatan pendidikan jasmani dan ktivitas bermain yang melibatkan otot. Sampai saat ini belum terdapat ketepatan yang bersofat universal terhadap komponen dasar yang menjadi dasar kinerja jasmani, namun demikian guru pendidikan, ahli latihan maupun pelatih olah raga kerapkali menggunakan tes-tes kemampuan motorik sebagai alat untuk melakukan identifikasi. Berdasarkan hasil indentifikasi tersebut aktivitas yang tepat diberikan kepada siswa, sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan dirinya atau setidak-tidaknya dapat mengurangi kelemahan yang dimilikinya.
6.      Cara mempelajari kemampuan motorik
Keterampilan motorik tidak akan berkembang melalui kematangan saja, melainkan keterampilan motorik tersebut harus dipelajari. Sehingga keterampilan motorik anak dipelajari dapat meningkatkan kualitas keterampilan motorik. Masa kecil sering dikatakan saat ideal untuk mempelajari keterampilan motorik, karena berkembangnya kemampuan motorik sangat ditentukan oleh dua factor yaotu: pertumbuhan dan pekembang dari kedua factor ini masih didukung dengan latihan sesuai dengan kematanngan anak dan gizi yang baik.
Menurut Sukintaka (2004) ada beberapa alsan kenapa masa kecil dikatakan masa ideal untuk mempelajari keterampilan motorik yakni: a) karena tubuh anak lebih lentur ketimbang tubuh remaja atau orang dewasa, sehingga anak-anak lebih mudah menerima pelajaran, b) anak belum memiliki keterampilan yang akan berbenturan dengan keterampilan yang baru dipelajari, maka bagi anak mempelajari keterampilan baru lebih mudah, c) secara keseluruhan anak lebih berani pada waktu kecil ketimbang telah besar”
Dengan demikian tentunya kita sebagau guru pendidikan jasmani ataupun orang tua dirumah, untuk dapat memberi kesempatan belajar keterampilan pada anak. Banyak anak yang tidak mempunyai kesempatan belajar keterampilan motorik disebabkan factor orang tua, lingkungan yang tidak memiliki tempat bermain, banyaknya tugas-tugas yang diberikan guru di sekolah dan sebagainya.
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Newer Post Older Post Home

0 Comments:

Post a Comment

Followers

Popular Posts

  • Tentang BloG
    Terimakasih Bagi Kamu yang sudah berkunjung ke Blog ini, hapan bisa memberikan informasi yang lebih baik. dalam sebuah literasi yang ada. B...
  • Kemampuan Motorik Siswa Sekolah Dasar
    Dalam lingkungan penmdidikan jasamani kemampuan motorik sangat perlu dibicarakan, sebab ia merupakan bagian ranah psikomotorik. dan penge...
  • Micro Teaching Dengan Pelaksanaan PLK
    Pada hakekatnya mata kuliah micro teaching memberikan kontribusi terhadap hasil belajar PLK karena kegiatan-kegiatan yang ditemui dalam PL...
  • Norma-Norma Pembebanan dalam Latihan
    Norma-norma pembebanan latihan meliputi volume, intensitas, interval dan densitas . Adapun pembahasan mengenai norma-norma pembebanan...
  • PPG 2023 Yes & PNS No
      Syarat PPG Prajabatan Gelombang 2 Program PPG Prajabatan Gelombang 2 terbuka untuk calon mahasiswa dengan persyaratan sebagai berikut: 1...

Translate

Pageviews

Subscribe Here

Sign up here with your email.

Categories

  • Ilmu Melatih
  • Karate
  • Karateka
  • Kata Jion
  • Kerjurnas Forki
  • Kondisi Fisik
  • Optimalisasi Latihan Fisik Karate
  • Program Latihan
  • WKF
  • Home
  • About
  • Contact

Video Of Day

Social Plugin

  • facebook
  • twitter
  • pinterest
  • instagram
  • vk
  • youtube
  • instagram
  • youtube
  • whatsapp
  • rss

Fashion[oneright]

  • Ilmu Melatih
  • Karate
  • Karateka
  • Kata Jion
  • Kerjurnas Forki
  • Kondisi Fisik
  • Optimalisasi Latihan Fisik Karate
  • Program Latihan
  • WKF

Tag Cloud

  • Ilmu Melatih
  • Karate
  • Karateka
  • Kata Jion
  • Kerjurnas Forki
  • Kondisi Fisik
  • Optimalisasi Latihan Fisik Karate
  • Program Latihan
  • WKF

Categories

  • Ilmu Melatih 5
  • Karate 7
  • Karateka 7
  • Kata Jion 1
  • Kerjurnas Forki 2
  • Kondisi Fisik 6
  • Optimalisasi Latihan Fisik Karate 6
  • Program Latihan 1
  • WKF 6

Advertisement

Advertisement

About Me

  • Arie Asnaldi
  • Arie Asnaldi

Jurnal Berkarya

Jurnal Berkarya

Jurnal Humanities

Jurnal Humanities

IJKPE

IJKPE

Copyright © Yukan'na Shinju | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates