Pendidikan kepanduan yang diselenggarakan oleh
Gerakan Pramuka, merupakan bagian dari pendidikan Nasional yang ditetapkan
dalam GBHN yaitu :
a.
Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah
tangga, sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab
bersama antra keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
b.
Pendidikan juga menjangkau program –
program luar sekolah yaitu pendidikan
yang bersifat kemasyarakatan termasuk kepramukaan, latihan – latihan
keterampilan dan pemberantasan buta huruf dengan mendaya gunakan sarana dan prasarana
yang ada.
Pada dewasa ini telah hadir
suatu generasi, yang bukan saja tidak mengalami masa penjajahan atau masa Pergerakan Nasional,melainkan juga lahir
sesudah selesainya Perang Kemerdekaan. Hanya kesadaran sejarah yang perlu
ditanamkan kepada generasi masa kini, agar masa lampau bertaut dengan masa kini
dan sekaligus berangkai dengan hari nanti. Generasi masa kini merupakan tunas –
tunas muda harapan bangsa dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan
masyarakat Indonesia seluruhnya. Membangun manusia Indonesia seutuhnya pada
hakekatnya adalah membangun kepribadian manusianya.
Sebagai
generasi penerus, mereka harus dibina dan dipersiapkan sebaik – baiknya untuk
menyongsong masa depan, dengan memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan,
kesegaran jasmani, daya kreasi , patriotism , idealisme, kepribadian dan budi
pekerti yang luhur. Salah satu wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda
ini adalah Gerakan Pramuka, yang dengan Keputusan Presiden No. 238 Tahun 1961
ditetapkan sebagai satu- satunya badan yang diberi tugas dan wewenang untuk
menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak – anak dan pemuda Indonesia.
Dengan
demikian tugas yang diemban oleh Gerakan Pramuka tidaklah ringan karena Gerakan
Pramuka diharapkan dapat melahirkan generasi – generasi yang sanggup
bertanggung jawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan Republik
Indonesia. Bahkan dalam amanatnya didepan Mukernas Gerakan Pramuka pada tanggal
12 April 1976, Presiden Soeharto menyatakan bahwa:“ Arah pembinaan Pramuka
harus dapat menserasikan antra ketinggian moral dan ketajaman akal, antara
tanggung jawabnya kepada diri sendiri dan masyarakat, antara usaha untuk
mengejar kemajuan lahir dan kebahagiaan batin .”
Sehubungan
dengan hal tersebut diatas, maka dalam setiap kegiatannya Pramuka selalu
mengutamakan keluhuran budi, keluhuran watak, ketinggian mental, moral dan kecerdasan, keterampilan serta
kesehatan jasmani dan rohani. Cara yang
ditempuh untuk memanifestasikan bermacam – macam unsur untuk membentuk
kepribadian tersebut pada umumnya dilakukan dialam terbuka dalam bentuk
perkemahan. Kegiatan tersebut selain sifatnya rekreatif, dapat pula befungsi
sebagai sarana untuk menggalang rasa persaudaraan dan semangat kerjasama,
melatih keterampilan dan berkarya untuk mengabdi kepada masyarakat.
Dalam
amanatnya pada Mukernas Gerakan Pramuka pada tanggal 12 April 1976 di Istana
Negara, Presiden Soeharto , antara lain menegaskan bahwa:”…tugas pokok Gerakan Pramuka adalah
menumbuhkan tunas – tunas bangsa agar menjadi genersi yang lebih baik, yang
sanggup bertanggung jawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan nasional kita…”.
Hal itu sesuai dengan pasal 5
Anggaran Dasar Gerakan Pramuka tentang tujuan , yaitu untuk mendidik anak
- anak dan pemuda – pemuda Indonesia
dengan prinsip – prinsip dasar methodic pendidikan kepanduan yang
pelaksanaannya diserasikan dengan
keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyrakat Indonesia
agar :
1. Menjadi manusia yang berkepribadian dan
berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan
bergamanya, tinggi kecerdasan dan keterampilannya serta kuat dan sehat
fisiknya.
2. Menjadi warga Negara Indonesia yang
ber-Pancasila , setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia,
sehingga menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna yang dapat membangun
dirinya sendiri serta sanggup dan mampu menyelenggarakan pembangunan bangsa dan
negara.
Kedudukan Gerakan Pramuka juga
dapat dijabarkan sebagai fungsi utama Gerakan Pramuka sebagai Lembaga
Pendidikan di luar sekolah dan liongkungan keluarga untuk ikut:
1. Membina
anak dan pemuda Indonesia agar menjadi insane hamba Tuhan yang bertakwa.
2. Membina persatuan dan kesatuan bangsa.
3.
Mencerdaskan kehidupan Bangsa sesuai dengan usaha Pendidikan Nasional yang
berdasarkan Pancasila.
4.
Menyiapkan anak – anak dan pemuda – pemuda Indonesia menjadi kader pembangunan
dalam rangka memajukan kesejahteraan rakyat.
5. Membina
persaudaraan dan perdamaian dengan mengadakan kerjasama dengan organisasi
pemuda dalam negeri maupun organisasi
pemuda dalam negeri maupun organisasi pemuda dan kepanduan di luar negeri.
Dengan demikian Gerakan
Pramuka merupakan salah satu wahana penyelenggaraan pendidikan dalam masyarakat
atau yang lazimnya dikenal sebagai pendidikan mon formal yang perlu ditangani
secara serasi oleh orang tua, masyarakat dan Pemerintah.
Untuk mencapai tujuan
pendidikan Preamuka tersebut dibutuhkan kerjasama yang baik antara
komponen-komponen yang ikut memberikan pengaruh dalam pendidikan itu baik
Pemerintah, Masyarakat, Orang tua maupun Guru.
Guru memegang peranan yang amat penting
karena dialah yang berhubungan langsung dengan anak didiknya. Guru perlu menciptakan
suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, sehingga
tujuan dari masing-masing mata pelajaran dapat tercapai dengan baik. Karena
begitu pentingnya pendidikan bagi manusia, pemerintah berusaha memberikan
kesempatan kepada seluruh warga negara untuk mendapatkan pendidikan dan
pembelajaran.
Untuk
mewujudkan pendidikan kepramukaan,faktor yang cukup menentukan adalah
pelaksnaan ekstrakurikuler disekolah. Sulaiman (2001 : 32 ) menjelaskan bahwa
tujuan utama diadakan kegiatan ekstrakurikuler disekolah adalah untuk
meningkatkan wawasan, keterampilan ,mengembangkan sikap mentalis siswa dan
meningkatkan kedisiplinan siswa dalam mengikuti berbagai kegiatan disekolah.
. Guru
Pendidikan Jasmani dalam menjalankan tugasnya disamping mengajar kurikuler juga
dilibatkan pada kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini juga tugas pokok seorang
guru yang wajib di penuhi dengan mengacu pada salah satu cabang olahraga yang
diminati. Hal ini sesuai dengan tujuan Penjas di SD yang dituangkan dalam Garis-garis
Besar Pokok Pengajaran ( GBPP 2004 ). Oleh sebab itu diperlukan sekali kegiatan
ekstrakurikuler .
Selain
ekstrakurikuler pembinaan bakat siswa dalam olahraga,ekstrakurikuler juga dapat
mendukung pengembangan kreatifitas siswa dalam kegiatan pramuka. Farli Elnumeri
(2000 : 54 ) mengemukakan bahwa tujuan kegiatan pramuka adalah untuk
meningkatkan potensi anak didik. Melalui pramuka siswa dapat mengembangkan
potensi yang dimilikinya.
Pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler didasarkan pada surat keputusan Mendiknas Nomor 0461/U/1999 dan
Surat Keputusan Didasmen Nomor 226/C/1994 menyatakan ekstrakurikuler merupakan
salah satu jalur pembinaan kesiswaan di samping OSIS.
Kegiatan ekstrakurikuler apabila pelaksanaan
dikelola dengan baik, maka akan memberikan manfaat yang sangat berarti bagi
kehidupan siswa. Karena melalui kegiatan ekstrakurikuler tersebut pihak sekolah
dapat memupuk, mengembangkan dan meningkatkan bakat, minat, kepribadian, serta
potensi dan kretifitas tersebut harus di upayakan seoptimal mungkin secara
kontiniu.
Untuk
mewujudkan pengembangan pembinaan siswa, merupakan salah satu tugas dan
tanggung jawab lembaga pendidikan untuk merealisasikannya. Maka dari itu
diharapkan setiap upaya dan kegiatan yang dilakukan hendaknya selalu
berorientasi kepada kepantingan, kemajuan, dan perkembangan peserta didik agar
mereka dapat mempersiapkan diri dan masa depan yang baik, dengan maksud para
siswa harus dipersiapkan memiliki kualitas sumber daya manusia yang tinggi.
Mengingat
betapa pentingnya pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka ini bagi siswa
maka Depdikbud (1992:5) menjelaskan ada beberapa manfaat kegiatan
ekstrakurikuler tersebut yaitu:
”(a) untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan
para siswa dalam arti memperdaya, mempertajam, serta memperbaiki pengetahuan
para siswa sesuai dengan kurikulun yang ada. (b) untuk melengkapi upaya
pembinaan, pemantapan dan pembentukan nilai-nilai kepribadian para siswa.(c)
untuk membina serta meningkatkan bakat, minat dan keterampilan”.
Berdasarkan
pendapat di atas bahwa kegiatan ekstrakurikuler tersebut sangat bermanfaat bagi
perkembangan, pembinaan dan peningkatan potensi, bakat, minat, daya krativitas
serta pengetahuan dan kepribadian siswa.
Adapun cabang olahraga yang
merupakan perioritas untuk kegiatan ekstrakurikuler ini antara lain: Atletik,
Sepak Bola, Tenis Meja, Renang, dan Bola Volly, serta Pramuka. Dari sekian
banyak kegiatan ekstrakurikuler tersebut, maka kegiatan yang dilakukan di Sekolah
Dasar Negeri 17 Kabupaten Lima Puluh Kota adalah Pramuka. Kegiatan
ekstrakurikuler Pramuka yang dilakukan berdasarkan keinginan anak didik dan
juga Gurunya, serta disetujui oleh Kepala Sekolah. Sebagai Guru menentukan
kegiatan ekstrakurikuler Pramuka yang dipilih juga berdasarkan kesepakatan dan
yang sangat diminati oleh siswa SD.
Disamping itu kegiatan pramuka yang
dipilih, juga memiliki nilai pendidikan berupa kooperatif atau nilai kerjasama
yang tinggi antar murid, dapat mengembangkan kepribadian, kemampuan bermain,
menyalurkan potensi murid secara utuh (Elnumeri, 2000).
Untuk mencapai tujuan tersebut dalam
pembinaan kegiatan ekstrakuler pramuka ini juga mesti di dukung oleh banyak
faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan prestasi tersebut
antara lain kualitas guru, sarana dan prasarana, kemampuan murid, dukungan
kepala sekolah, dukungan orang tua dan keinginan siswa untuk mengikuti kegiatan
pramuka.
0 Comments:
Post a Comment