Yukan'na Shinju

Inspirasi dan Realitas

  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Downloads
    • Dvd
    • Games
    • Software
      • Office
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Uncategorized

Monday, 13 May 2019

Teori Umpan Balik

 Arie Asnaldi     13 May     No comments   


Secara sederhana pembelajaraan motorik merupakan suatu proses belajar gerak yang didukung oleh beberapa faktor dari mulai otot, syaraf juga otak yang terkoordinasi secara bersamaan. Dalam pembelajaran motorik anak akan semakin terampil karena ada pengulangan yang terus menerus sehingga anak terlatih untuk dapat melakukan gerakaan motorik dengan benar. Sebagai proses belajar keahlian gerakan dan penghalusan kemampuan gerak dengan berbaai faktor yang mendukung keahlian anak untuk dapat menguasai geraakaan motorik.
Diungkapkan oleh Schmidt bahwa, pembelajaraan motorik adalah “serangkaiaan (internal) proses pembelajaran yang berhubungan dengan praktik atau pengalaman yang mengaraah kepada perubahan yang relatif permanen dalam kemampuan menanggapi sesuatu.” (Schmidt, 1988:346).
Pembelajaran motorik terbagi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus . motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan sebagian besar otot yang ada di dalam tubuh manusia ataaupun hanya sebagian anggota tubuh. Ketrampilan yang dihasilkan oleh perkembangan motorik kasar adalah gerakan-gerakaan seperti berjalan, memukul, menendang, berlari, melompat, berjongkok, memegang, menarik dan lainnya. Sedangkan pembelajaraan motorik halus adalah suatu tindakan yang berhubungan dengan otot halus/kecil yang terkoordinasi dengan alat peninderaan. Dalam motorik halus anak dituntut untuk lebih teliti dapaat mensinkronkan gerakaannya, misalnnya meremas kertas, membuat garis, meronce, menjahit, memasukkan benda ke dalam lubang dan masih banyak lagi.
2. Pengertian Teori Umpan Balik (Feedback)
Umpan balik yaitu suatu tindakan yang diberikan oleh pendidik dalam hal ini guru untuk membantu anak didik/ murid dalam memahi suatu pembelajaran dengan cara menanggapi hasil suatu pembelajaran atau pekerjaan yang dilakukan sampai anak didik/murid menguasai materi yang disampaikan oleh gurunya. Umpan balik merupakan suatu koreksi yang bersifat netral.
Menurut Apruebo (2005:99) ”Feedback is information that athletes would receive from coach/trainer or environment regarding the level of their motor skill or performance. It serves as a groundwork for the athletes learning development”. Feedback menurutnya lebih menekankan pada aktifitas latihan dengan informasi dari pelatih yang berkaitan dengan tingkat motor skill atau penampilan atlet sebagai dasar pengembangan penampilan atlet. Umpan balik merupakan penguatan terhadap keaktifan hingga mampu mempertahankan dan memberikan respon pada aktivitas berikutnya sehingga lebih dapat ditingkatkan hasilnya.
“Feedback is not just about weaknesses. Student will respond if teachers are encouraging as well as allowing mistakes, emerging capabilities, and give ideas for directing further learning” Roger (2011: 143). Sementara Arikunto (2008: 5) mengartikan umpan balik (feedback) adalah segala informasi baik yang menyangkut output maupun transformasi. Umpan balik (feedback) ini diperlukan sekali untuk memperbaiki input maupun transformasi. Input disini diartikan sebagai siswa yang baru memasuki pembelajaran. Output adalah siswa setelah melalui proses pembelajaran, sedangkan transformasi adalah pengolah itu sendiri atau dalam hal ini pembelajaran tersebut. Umpan balik (feedback) dalam kegiatan pembelajaran merupakan peristiwa yang memberikan kepastian kepada peserta didik bahwa kegiatan belajar telah atau belum mencapai tujuan. Menurut Suke (1991: 148) bahwa umpan balik (feedback) adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya kepada peserta didik untuk memperbaiki pencapaian hasil belajar.
Dari pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa umpan balik (feedback) adalah suatu teknik atau cara pengembalian hasil pekerjaan atau tes soal peserta didik yang diharapkan dapat memberikan motivasi kepada peserta didik ke arah perbaikan dan peningkatan prestasi belajar peserta didik. Umpan balik (feedback) akan bermanfaat apabila guru bersama peserta didik menelaah kembali jawaban-jawaban tes soal, baik yang dijawab benar ataupun yang dijawab salah dan peserta didik diberikan kesempatan untuk memperbaiki jawaban yang salah.
Manfaat dari teori ini pembimbing dapat terus mendorong anak untuk terus berlatih, memberikan nilai lebih sebagai pembimbing yang aktif dan efektif, membantu anak untuk dapat meningkatkan kemampuan yang tidak dapat dilihat daan dinilai sendiri, melihat relevansi aspek-aspek pembelajaran dan kemampuan anak, memotivasi anak untuk lebih meningkatkan ketrampilan serta kemampuannya. Selain itu fungsi feedback juga dapat menilai mana kelebihan dan kekurangan sehingga anak lebih termotivasi dan dapat memperbaiki kesalahan yang dilakukan . hal ini dapat memacu anak untuk berbuat lebih banyak, lebih baik dari yang telah dilakukannya.
Manfaat umpan balik bagi guru, dapat dipergunakan dalam mengambil keputusan, apakah mata pelajaran yang telah dilaksanakan perlu diperbaiki atau dilanjutkan (Cooper, 1982:8) dan bagi siswa akan meningkatkan prestasi belajar secara konsisten (Blocks, J.H., 1971:36) Beberapa keuntungan penggunaan umpan balik menurut Adang Suherman (1998:124) antara lain sebagai berikut:
a. Mendorong siswa untuk terus berlatih. Proses pemberian umpan balik kepada siswa secara tidak langsung akan memberi tahu siswa bahwa latihannya selalu dilihat dan diperhatikan oleh gurunya.
b. Mencerminkan perilaku guru yang efektif. Dalam prosesnya, umpan balik hanya akan diperoleh apabila guru aktif selama kegiatan pembelajaran. Guru harus selalu memperhatikan siswa, bergerak untuk memantau dan mengamati aktivitas belajar yang dilakukan oleh setiap siswa di sekitar tempat belajar (berlatih).
c. Membantu siswa untuk menilai penampilan (kemampuan) yang tidak bisa dilihat dan dirasakannya sendiri.
d. Mendorong guru untuk menilai seberapa relevansi antara aspek-aspek pembelajaran dengan tingkat kemampuan siswa dalam menguasai tugas gerak (bahan ajar) seperti yang diinginkan oleh gurunya.


  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Related Posts:

  • Fungsi Fundamental Manajemen Secara umum manajemen dapat disimpulkan; manajemen merupakan sebuah proses yang terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan… Read More
  • Kegunaan Kekuatan Otot Tungkai Kekuatan otot sangat mutlak dibutuhkan oleh hampir semua atlet guna meningkatkan fungsi fisik dan juga sangat penting dalam melindungi otot dari … Read More
  • Permasalah Kesehatan Fisik Kebijaksanaan konvensional menyarankan bahwa anak-anak pada jaman sekarang tidak terjamin kesehatannya, bukti yang menyakinkan ada dalam dorongan la… Read More
  • Penjelasan Singkat Kata Heian (Tenang Damai) Jenis Kata dasar yang sesuai dengan aliran karate Shotokan yaitu, Heian Shodan, Heian Nidan, Heian Sandan, Heian Yondan, Dan Heian Godan. Pada s… Read More
  • Metode Latihan Sirkuit Latihan sirkuit adalah sebuah latihan berkembang program latihan yang dikembangkan oleh R.E. Morgan dan G.T. Anderson pada tahun 1953 di University o… Read More
Newer Post Older Post Home

0 Comments:

Post a Comment

Followers

Popular Posts

  • Komponen Kemampuan Motorik
    Komponen motorik berhubungnan dengan kualitas gerak atau cara melakukan gerakan. Komponen kemampuan motorik secara umum menurut Robert V H...
  • Kemampuan Motorik Siswa Sekolah Dasar
    Dalam lingkungan penmdidikan jasamani kemampuan motorik sangat perlu dibicarakan, sebab ia merupakan bagian ranah psikomotorik. dan penge...
  • MENGELOLA PERUBAHAN, KONLFIK DAN BURNOUT
    Perubahan adalah suatu yang konstan dalam organisasi. Para manejer harus berpartisipasi dan menggunakan perubahan untuk mengarahkan kembali...
  • Teknik dan alat Pengumpulan Data
    1.       Teknik pengumpulan data . Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kuisioner (angket) yang digunakan untuk mendapatk...
  • SOCHIN – LAMBAT & CEPAT
    Shōtōkan Karate Kata Nama Sochin tidak hanya mengacu pada postur (Sochin dachi atau Fudo dachi), tetapi yang terpenting mencerminkan karakte...

Translate

Pageviews

12488

Subscribe Here

Sign up here with your email.

Categories

  • Ilmu Melatih
  • Karate
  • Karateka
  • Kata Jion
  • Kerjurnas Forki
  • Kondisi Fisik
  • Optimalisasi Latihan Fisik Karate
  • Program Latihan
  • WKF
  • Home
  • About
  • Contact

Video Of Day

Social Plugin

  • facebook
  • twitter
  • pinterest
  • instagram
  • vk
  • youtube
  • instagram
  • youtube
  • whatsapp
  • rss

Fashion[oneright]

  • Ilmu Melatih
  • Karate
  • Karateka
  • Kata Jion
  • Kerjurnas Forki
  • Kondisi Fisik
  • Optimalisasi Latihan Fisik Karate
  • Program Latihan
  • WKF

Tag Cloud

  • Ilmu Melatih
  • Karate
  • Karateka
  • Kata Jion
  • Kerjurnas Forki
  • Kondisi Fisik
  • Optimalisasi Latihan Fisik Karate
  • Program Latihan
  • WKF

Categories

  • Ilmu Melatih 5
  • Karate 7
  • Karateka 7
  • Kata Jion 1
  • Kerjurnas Forki 2
  • Kondisi Fisik 6
  • Optimalisasi Latihan Fisik Karate 6
  • Program Latihan 1
  • WKF 6

Advertisement

Advertisement

About Me

  • Arie Asnaldi
  • Arie Asnaldi

Jurnal Berkarya

Jurnal Berkarya

Jurnal Humanities

Jurnal Humanities

IJKPE

IJKPE

Copyright © 2025 Yukan'na Shinju | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates