Secara sederhana pembelajaraan motorik
merupakan suatu proses belajar gerak yang didukung oleh beberapa faktor dari
mulai otot, syaraf juga otak yang terkoordinasi secara bersamaan. Dalam
pembelajaran motorik anak akan semakin terampil karena ada pengulangan yang
terus menerus sehingga anak terlatih untuk dapat melakukan gerakaan motorik
dengan benar. Sebagai proses belajar keahlian gerakan dan penghalusan kemampuan
gerak dengan berbaai faktor yang mendukung keahlian anak untuk dapat menguasai
geraakaan motorik.
Diungkapkan oleh Schmidt bahwa,
pembelajaraan motorik adalah “serangkaiaan (internal) proses pembelajaran
yang berhubungan dengan praktik atau pengalaman yang mengaraah kepada perubahan
yang relatif permanen dalam kemampuan menanggapi sesuatu.” (Schmidt,
1988:346).
Pembelajaran motorik terbagi dua yaitu
motorik kasar dan motorik halus . motorik kasar adalah gerakan tubuh yang
menggunakan sebagian besar otot yang ada di dalam tubuh manusia ataaupun hanya
sebagian anggota tubuh. Ketrampilan yang dihasilkan oleh perkembangan motorik
kasar adalah gerakan-gerakaan seperti berjalan, memukul, menendang, berlari,
melompat, berjongkok, memegang, menarik dan lainnya. Sedangkan pembelajaraan
motorik halus adalah suatu tindakan yang berhubungan dengan otot halus/kecil
yang terkoordinasi dengan alat peninderaan. Dalam motorik halus anak dituntut
untuk lebih teliti dapaat mensinkronkan gerakaannya, misalnnya meremas kertas,
membuat garis, meronce, menjahit, memasukkan benda ke dalam lubang dan masih
banyak lagi.
2. Pengertian
Teori Umpan Balik (Feedback)
Umpan balik yaitu suatu tindakan yang
diberikan oleh pendidik dalam hal ini guru untuk membantu anak didik/ murid
dalam memahi suatu pembelajaran dengan cara menanggapi hasil suatu pembelajaran
atau pekerjaan yang dilakukan sampai anak didik/murid menguasai materi yang
disampaikan oleh gurunya. Umpan balik merupakan suatu koreksi yang bersifat
netral.
Menurut Apruebo (2005:99) ”Feedback
is information that athletes would receive from coach/trainer or environment
regarding the level of their motor skill or performance. It serves as a
groundwork for the athletes learning development”. Feedback menurutnya
lebih menekankan pada aktifitas latihan dengan informasi dari pelatih yang
berkaitan dengan tingkat motor skill atau penampilan atlet sebagai dasar
pengembangan penampilan atlet. Umpan balik merupakan penguatan terhadap
keaktifan hingga mampu mempertahankan dan memberikan respon pada aktivitas
berikutnya sehingga lebih dapat ditingkatkan hasilnya.
“Feedback is not just about
weaknesses. Student will respond if teachers are encouraging as well as
allowing mistakes, emerging capabilities, and give ideas for directing further
learning” Roger (2011: 143). Sementara Arikunto (2008: 5) mengartikan umpan
balik (feedback) adalah segala informasi baik yang menyangkut output
maupun transformasi. Umpan balik (feedback) ini diperlukan sekali untuk
memperbaiki input maupun transformasi. Input disini diartikan sebagai siswa
yang baru memasuki pembelajaran. Output adalah siswa setelah melalui proses
pembelajaran, sedangkan transformasi adalah pengolah itu sendiri atau dalam hal
ini pembelajaran tersebut. Umpan balik (feedback) dalam kegiatan
pembelajaran merupakan peristiwa yang memberikan kepastian kepada peserta didik
bahwa kegiatan belajar telah atau belum mencapai tujuan. Menurut Suke (1991:
148) bahwa umpan balik (feedback) adalah pemberian informasi yang
diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya kepada peserta didik untuk
memperbaiki pencapaian hasil belajar.
Dari pendapat yang dikemukakan di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa umpan balik (feedback) adalah suatu teknik
atau cara pengembalian hasil pekerjaan atau tes soal peserta didik yang
diharapkan dapat memberikan motivasi kepada peserta didik ke arah perbaikan dan
peningkatan prestasi belajar peserta didik. Umpan balik (feedback) akan
bermanfaat apabila guru bersama peserta didik menelaah kembali jawaban-jawaban
tes soal, baik yang dijawab benar ataupun yang dijawab salah dan peserta didik
diberikan kesempatan untuk memperbaiki jawaban yang salah.
Manfaat dari teori ini pembimbing dapat
terus mendorong anak untuk terus berlatih, memberikan nilai lebih sebagai
pembimbing yang aktif dan efektif, membantu anak untuk dapat meningkatkan
kemampuan yang tidak dapat dilihat daan dinilai sendiri, melihat relevansi
aspek-aspek pembelajaran dan kemampuan anak, memotivasi anak untuk lebih
meningkatkan ketrampilan serta kemampuannya. Selain itu fungsi feedback juga
dapat menilai mana kelebihan dan kekurangan sehingga anak lebih termotivasi dan
dapat memperbaiki kesalahan yang dilakukan . hal ini dapat memacu anak untuk
berbuat lebih banyak, lebih baik dari yang telah dilakukannya.
Manfaat umpan balik bagi guru, dapat
dipergunakan dalam mengambil keputusan, apakah mata pelajaran yang telah
dilaksanakan perlu diperbaiki atau dilanjutkan (Cooper, 1982:8) dan bagi siswa
akan meningkatkan prestasi belajar secara konsisten (Blocks, J.H., 1971:36)
Beberapa keuntungan penggunaan umpan balik menurut Adang Suherman (1998:124)
antara lain sebagai berikut:
a.
Mendorong siswa untuk terus berlatih. Proses pemberian umpan balik kepada siswa
secara tidak langsung akan memberi tahu siswa bahwa latihannya selalu dilihat
dan diperhatikan oleh gurunya.
b.
Mencerminkan perilaku guru yang efektif. Dalam prosesnya, umpan balik hanya
akan diperoleh apabila guru aktif selama kegiatan pembelajaran. Guru harus
selalu memperhatikan siswa, bergerak untuk memantau dan mengamati aktivitas
belajar yang dilakukan oleh setiap siswa di sekitar tempat belajar (berlatih).
c.
Membantu siswa untuk menilai penampilan (kemampuan) yang tidak bisa dilihat dan
dirasakannya sendiri.
d.
Mendorong guru untuk menilai seberapa relevansi antara aspek-aspek pembelajaran
dengan tingkat kemampuan siswa dalam menguasai tugas gerak (bahan ajar) seperti
yang diinginkan oleh gurunya.
0 Comments:
Post a Comment