Yukan'na Shinju

Inspirasi dan Realitas

  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Downloads
    • Dvd
    • Games
    • Software
      • Office
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Uncategorized

Saturday, 11 May 2019

Sistem Energi & Kebutuhan dalam Olahraga

 Arie Asnaldi     11 May     No comments   


1.   Kebutuhan Energi bagi Olahraga
Kebutuhan makanan bagi olahragawan tentunya tidak dapat disamakan begitu saja dengan yang tidak berolahraga,walaupun tidak ada makanan khusus untuk meningkatkan prestasi olahraga. Pada kenyataan makanan olahragawan lebih banyak dari  orang yang tidak melakukan latihan olahraga. Bagi olahragawan memerlukan makanan sehari-hari yang lebih lengkap dan kompesisinya seimbang sesuai dengan kebutuhan di dalamnya terkandung zat-zat gizi dalam jumlah yang cukup. Makanan yang dianjurkan bagi olahragawan yang memenuhi syarat-syarat gizi utama ada lima macam dalam jumlah yang optimal. Kelima zat gizi tersebut adalah; 1.karbohidrat, 2.lemak, 3.protein, 4.vitamin, dan 5.mineral.
Disamping kelima zat gizi yang dibutuhkan air  dan oksigen mutlak diperlukan. Karena air mempengaruhi kandungan zat gizi dalam makanan dan oksigen mempengaruhi proses oksidasi dalam penyediaan energi. Karena itu kebutuhan air dan oksigen dominan dalam tubuh dan sangat berpengaruh terhadap penampilan olahraga.

2.   Energi Saat Latihan
          Tiga hal yang perlu diperhatikan untuk mengetahui sistem energi waktu latihan, karena penggunaan sistem energi tersebut tergantung dari tingkatan yang ditentukan berdasarkan intensitas dan durasi aktivitas itu berlangsung, yaitu; jenis bahan makanan yang dimetabolisir, sistem aerobik atau anaerobik serta akumulasi asam laktat di dalam otot dan darah.
          Antara intensitas dan durasi latihan terdapat hubungan yang erat antara keduanya   .Bila latihan dengan intensitas tinggi, maka durasinya pendek, sebaliknya jika latihan dengan intensitas rendah, maka durasinya panjang.
a.      Sistem Energi saat latihan submaksimal
         Beban latihan secara submaksimal dapat berlangsung lebih lama, intensitas latihannya di bawah atau mendekati nilai ambang anaerobik. Beban kerja mencapai nilai ambang anaerobik. Bagi setiap orang berbeda-beda karena dipengaruhi oleh ketahanan seseorang dengan kadar asam laktat dalam darah yang akan meningkat dengan cepat. Bagi individu yang terlatih baru tercapai pada beban 72-80 dari kinerja terbaiknya. Sedangkan bagi yang tidak terlatih pada beban yang lebih.
b.   Pengaruh Latihan dan Kerja Terhadap Tubuh
         Dengan melakukan exercise baerarti meningkatkan pertukaran udara di paru-paru, O2 lebih banyak dibutuhkan di paru-paru dan jaringan. Banyak pula CO2 dan panas dikeluarkan dari tubuh sewaktu latihan. Terjadi perubahan sirkulasi dimana aliran darah di jaringan meningkat sambil mempertahankan sirkulasi pada bagian tubuh lainnya, berarti juga meningkatkan suplai O2 di jaringan jaringan.
           Pada waktu latihan atau kerja masuknya O2 ke dalam kapiler darah di paru-paru meningkat, tekanan darah O2 yang mengalir ke dalam kapiler turun dari 40 mm hg ke 25 mm hg atau kurang, sehingga selisih PO2  alveolar-kapiler meningkat, dan lebih banyak O2 masuk ke dalam darah. Aliran darah permenit meningkat dari 5,5 liter/ menit menjadi 20-35 liter/menit. Oleh karena itu jumlah total O2 yang masuk ke dalam darah meningkat pula dari 250 liter/menit waktu istirahat menjadi 400 liter/menit. Jumlah CO2 yang dibuang dari tiap-tiap unit darah meningkat pula dari 200 ml/menit menjadi 8000 ml/menit.
         Meningkatnya O2 yang diambil sebanding dengan latihan atau kerja yang dilakukan secara maksimal. Di atas maksimal, tingkat O2 berhenti dan asam laktat darah meningkat dengan cepat. Asam laktat yang diambil dapat menutupi  penggunaannya sesuai dengan kebutuhan sehingga hutang oksigen belum dapat dibayar.

c.    Mekanimisme Hutang Oksigen
Sewaktu bekerja, pembuluh darah otot berdilatasi dan aliran darah meningkat sehingga kebutuhan oksigen meningkat pula. Sampai pada suatu saat,kenaikan konsumsi oksigen sebanding dengan energi yang digunakan dan semua kebutuhan energi dipenuhi oleh proses aerobik. Akan tetapi, bila bekerja sangat berat, aerobik yang disintesis dari cadangan energik tidak dapat menutupi kebutuhannya.
Dalam keadaan ini,  kreatin fosfat dipakai untuk mensintesis kembali ATP. Kreatin fosfat yang disintesis kembali dilakukan dengan pemakaian energi yang dilepaskan oleh pemecahan anaerobik glukosa menjadi asam laktat. Pemakaian lintasan anaerobik ini akan membatasi diri, sebab walaupun asam laktat berdifusi ke dalam aliran darah sangat cepat, penimbunannya dalam otot cukup basar, malahan akhirnya melebihi kapasitas bufer jaringan dan menyebabkan enzim karena turunnya Ph. Akan tetapi, bila hanya dengan latihan atau kerja yang tidak begitu berat pemecahan anaerobik glukosa mengizinkan kerja otot jauh lebih banyak daripada yang dapat dilakukan kerja yang lebih berat.
Setelah masa kerja selesai, kelebihan oksigen digunakan untuk menyingkirkan kelebihan asam laktat dan memenuhi pencadangan penyimpanan ATP dan kreatin fosfat. Jumlah ekstra oksigen yang dikonsumsi sebanding dengan banyaknya energi yang dibutuhkan sewaktu kerja yang melebihi kapasitas sintesis erobik dari cadangan energi, yaitu besarnya hutang oksigen yang dialami.          
Atlit yang terlatih mampu menaikkan konsumsi oksigen otot mereka sampai tingkat yang lebih tinggi daripada yang tidak terlatih. Akibatnya, mereka mampu bekerja lebih berat tanpa menaikkan kandungan asam laktat darah, dan mereka bekerja dengan oksigen debt yang lebih kecil untuk sejumlah kerja yang tertentu.
Peningkatan volume tidal selama latihan mempunyai andil terhadap meningkatnya ventilasi semenit. Selama melakukan latihan yang maksimal, volume tidal mungkin bisa mencapai lima sampai enam kali lebih besar dari pada waktu istirahat. Meningkatkan volume tidal merupakan hasil pemakaian Expiratory Reserve Volume, volume cadangan ekspirasi tetapi kemungkinannya lebih besar pada pemakaian volume cadangan inspirasi  dari pada volume cadangan ekspirasi.
Total  Lung Capacity,kapasitas total paru dan Vital Capcity, kapasitas vital selama latihan berhubungan dengan meningkatnya aliran darah pulmoner. Meningkatnya jumlah darah dalam pembuluh kapiler pulmoner menyebabkan volume ruang gas yang tersedia selama latihan. Latihan menyebabkan peningkatan fungsi pulmoner, oleh karena itu volume paru lebih besar. Berdasarkan beberapa hasil penelitian, bahwa ukuran tubuh profesional terhadap kapasitas total paru dan terutama kapasitas vital, dan kelompok atlet umumnya lebih tinggi dan besar.


  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Related Posts:

  • Karekteriktik sepakbola Pemain sepakbola yang baik dibekali dengan keterampilan gerak dasar atau teknik dasar yang baik.  Seorang pemain sepakbola yang memiliki t… Read More
  • Teori Umpan Balik Secara sederhana pembelajaraan motorik merupakan suatu proses belajar gerak yang didukung oleh beberapa faktor dari mulai otot, syaraf juga otak … Read More
  • Sistem Energi & Kebutuhan dalam Olahraga 1.   Kebutuhan Energi bagi Olahraga Kebutuhan makanan bagi olahragawan tentunya tidak dapat disamakan begitu saja dengan yang tidak be… Read More
  • Prinsip Dasar Paham Olimpik Olahraga   merupakan kegiatan yang terbuka bagi semua orang sesuai dengan kemampuan, kesenangan dan kesempatan, tanpa membedakan hak, s… Read More
  • RUANG LINGKUP PENJASORKES Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebug… Read More
Newer Post Older Post Home

0 Comments:

Post a Comment

Followers

Popular Posts

  • Kemampuan Motorik Siswa Sekolah Dasar
    Dalam lingkungan penmdidikan jasamani kemampuan motorik sangat perlu dibicarakan, sebab ia merupakan bagian ranah psikomotorik. dan penge...
  • SOCHIN – LAMBAT & CEPAT
    Shōtōkan Karate Kata Nama Sochin tidak hanya mengacu pada postur (Sochin dachi atau Fudo dachi), tetapi yang terpenting mencerminkan karakte...
  • PPG 2023 Yes & PNS No
      Syarat PPG Prajabatan Gelombang 2 Program PPG Prajabatan Gelombang 2 terbuka untuk calon mahasiswa dengan persyaratan sebagai berikut: 1...

Translate

Pageviews

12493

Subscribe Here

Sign up here with your email.

Categories

  • Ilmu Melatih
  • Karate
  • Karateka
  • Kata Jion
  • Kerjurnas Forki
  • Kondisi Fisik
  • Optimalisasi Latihan Fisik Karate
  • Program Latihan
  • WKF
  • Home
  • About
  • Contact

Video Of Day

Social Plugin

  • facebook
  • twitter
  • pinterest
  • instagram
  • vk
  • youtube
  • instagram
  • youtube
  • whatsapp
  • rss

Fashion[oneright]

  • Ilmu Melatih
  • Karate
  • Karateka
  • Kata Jion
  • Kerjurnas Forki
  • Kondisi Fisik
  • Optimalisasi Latihan Fisik Karate
  • Program Latihan
  • WKF

Tag Cloud

  • Ilmu Melatih
  • Karate
  • Karateka
  • Kata Jion
  • Kerjurnas Forki
  • Kondisi Fisik
  • Optimalisasi Latihan Fisik Karate
  • Program Latihan
  • WKF

Categories

  • Ilmu Melatih 5
  • Karate 7
  • Karateka 7
  • Kata Jion 1
  • Kerjurnas Forki 2
  • Kondisi Fisik 6
  • Optimalisasi Latihan Fisik Karate 6
  • Program Latihan 1
  • WKF 6

Advertisement

Advertisement

About Me

  • Arie Asnaldi
  • Arie Asnaldi

Jurnal Berkarya

Jurnal Berkarya

Jurnal Humanities

Jurnal Humanities

IJKPE

IJKPE

Copyright © 2025 Yukan'na Shinju | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates