Yukan'na Shinju

Inspirasi dan Realitas

  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Downloads
    • Dvd
    • Games
    • Software
      • Office
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Uncategorized

Tuesday, 2 July 2019

Padangan Konsep Bermain

 Arie Asnaldi     02 July     No comments   


Bermain
1.     Pengertian Bermain
Menurut Gallahue dan Hartati dalam Masdarita (2013:27) mengatakan bahwa “bermain adalah suatu proses yang berlangsung dan spontan yang dilakukan seseorang anak bersama orang lain atau dengan benda-benda disekitarnya dengan senang, sukarela menggunakan perasaan, tangan atau seluruh anggota tubuhnya”.
Selanjutnya Setyo (2007:1) mengatakan “bermain merupakan media untuk eksplorasi dan peneman hubungan interpersonal, eksperimen dalam peran orang dewasa, dan memahami perasaannya sendiri”.
Kemudian Chailidah dalam Rusjayanti (2012:9) mengatakan bahwa “permainan adalah suatu kegiatan yang menyenangkan yang dilakukan dengan sukarela dan mengunakan aktifitas fisik, sesnsorik emosi, komunikasi dan fikiran”.
Mike dalam Masdarita (2013:27) mengemukakan bahwa “belajar dengan bermain memberikan kesempatan kepada anak untuk memanipulasi, mengulang-ulang, menemukan sendiri, bereksplorasi, mempraktekkan dan mendapatkan bermacam-macam konsep serta pengertian yang tidak terhitung banaknya”.
Sementara itu menurut Helms dan Turner dalam Safitri (2013:3) mengatakan bahwa :
“Aktivitas bermain adalah cara atau jalan bagi anak untuk mengungkapkan hasil pemikiran, perasaan dan cara mereka menjelajahi dunia lingkungannya termasuk membantu anak dalam menjalin hubungan sosial antara anak, partisipasi anak yang mendorongnya dalam merencanakan dan mengevaluasi aktivitas serta memilih tentang apa yang dapat mereka buat bekerja atau bermain”.
Dapat disimpulkan bahwa bermain suatu aktivitas yang terjadi secara alami pada diri anak tanpa dipaksakan yang berguna untuk membantu anak memahami dan mengungkapkan dunianya dan juga dapatmemberi informasi, kesenangan dan mengembangkan imajinasi anak.
Semakin banyak gerak anak dalam aktivitas maka semakin baik kemampuan motoriknya. Apabila anak sehat lebih cndrung terus bermain, sehingga anak terlihat segar dan bebas dalam melakukan aktivitas.

2.     Tujuan Bermain
Tujuan bermain menurut Diknas (2003:56) bagi anak adalah :
1.     Melatih kemampuan bahasa, agar anak mampu berkomunikasi dengan lingkungannya.
2.     Meningkatkan kepekaan emosi dengan cara mengenalkan macam-macam perasaan dan menumbuhkan kepercayaan diri.
3.     Mengembangkan cipta supaya anak lebih kreatif.
Jadi dalam kegiatan bermain lebih mendahulukan komunikasi kepada anak dan diutarakan apa yang akan diperoleh dari kegiatan bermain itu. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan tujuan bermain adalah agar anak dapat menyesuaikan diri dngan lingkungannya, untuk membantu pertumbuhan dan perkembangannya. Bermain juga dapat mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak yaitu perkembangan sosial, emosional, kognitif, bahasa, dan fisik atau motorik anak.
3.  Manfaat Bermain
Mulyadi dalam Masdarita (2013:28) manfaat bermain adalah sebagai berikut:
a)         Manfaat terapi, membantu anak mengekspresikan perasaannya dan menyalurkan energi yang tersimpan sesuai dengan tuntunan soaialnnya.
b)           Manfaat edukatif, melalui permainan dengan alat-alat, anak dapat mempelajari hal-hal baru yang berhubungan bentuk, warna ukuran dan tekstur suatu benda.
c)         Pembentukan konsep diri melalui bermain anak dapat mengenal dirinya dan hubungan dengan orang lain dan dapat membandingkan kemampuannya dengan orang lain.
Menurut Diknas (2008:18), manfaat bermain adalah sebagai berikut:
a)         Meningkatkan keerampilan dan kemampuan anak.
b)         Mengaktifkan semua panca indra anak.
c)         Meningkatkan kemandirian anak.
d)         Memenuhi keingintahuan anak.
e)      Memberikan kesempatan kepada anak melatih memecahkan                masalah.
f)      Memberikan motivasi dan ransangan anak untuk bereksplorasi                                          dan bereksperimen.
g)         Memberikan kegembiraan dan kesenangan pada anak.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bermain sangatlah penting untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak dalam mencapai perkembangan yang optimal. Bermain dapat mengembangkan kesadaran anak akan kemampuan tubuhnya dalam kegiatan sehari-hari. Bermain akan memberikan kepuasan bagi anak, dan mereka akan selalu termotivasi untuk bergerak.

4.  Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Bermain
Menurut Soemitri dalam Mutohir (2004:112) menyatakan “nilai-nilai yang terkandung dalam aktivitas bermain yaitu: (a) nilai-nilai mental yang terdiri dari: kebutuhan anak akan pengalaman baru, rasa aman, pengakuan diri, berpartisipasi, rasa senang, (b) nilai-nilai fisik, (c) nilai-nilai sosial”.
Banyak peneliti yang menemukan beberapa nilai yang terkandung dalam bermain, nilai-nilai tersebut meliputi seluruh aspek perkembangan pada anak. Diantaranya perkembangan mental, fisik, emosional, sosial, kognitif, dan kreatifitas anak. Beberapa pendapat para ahli tentang nilai bermain menurut  Montolalu (2007:1.13) adalah sebagai berikut:
1)Vigotsky melihat bermain sebagai peranan langsung dalam perkembangan kecerdasan (kognitif) anak, yaitu dengan cara bermain simbolis. Bermain simbolis memiliki bagian yang menentukan dalam perkembangan berpikir abstrak. Bermain member anak-anak kesempatan untuk menguji tubuhnya, melihat seberapa baik anggota tubuhnya berfungsi. Bermain membantu mereka merasa percaya diri secara fisik, merasa aman, dan mempunyai keyakinan diri.
2) Elkind melihat bermain sebagai suatu pelepasan atau pembebasan dari tekanan-tekenan yang di hadapi anak-anak.
3) Barnett dan Storm menemukan adanya bukti psikologis keterkaitan bermain dengan penurunan atau pengurangan kecemasan dan kegelisahan anak-anak.
4) Johnson, Christie, Yawkey adalah para peneliti terkemuka tentang bermain memberi dukungan pada dugaan bahwa bermain dan kreatifitas ada keterkaitan kerena keduanya menggunakan symbol-simbol.
Dari pendapat para ahli di atas, dapat di ambil beberapa nilai-nilai yang terkandung didalam bermain, diantaranya nilai mental, nilai fisik, nilai sosial dan sebagai suatu pembebasan atau pelepasan dari tekanan-tekanan yang ada pada diri anak. Disamping itu sebagai mengurangan atau penurunan kecemasan dan kegelisahan anak-anak.
Ada beberapa nilai-nilai yang terkandung dalam bermain, diantaranya kerjasama dan disiplin. Kerjasama menurut BSNP (2007:12) adalah “salah satu bentuk perilaku sosial peserta didik dalam bekerja sama dengan peserta didik lain dalam upaya memenangkan pertandingan, perlombaan atau permainan”. Dengan adanya kerjasama
Kemudian disiplin menurut BSNP (2007:22) adalah “bentuk perilaku mematuhi peraturan dan tata tertib dalam aktivitas pendidikan jasmani dan olahraga, kepatuhan kepada peraturan atau tata tertib, seperti datang tepat waktu, mengikuti semua kegiatan, dan pulang tepat waktu”.
Dari penjelasan  nilai kerjasama dan disiplin diatas dapat disimpulkan, bahwa kerjasama dan disiplin sangat dibutuhkan dalam suatu kelompok yang melakukan atau mengikuti suatu kegiatan, seperti dalam permainan atau perlombaan.


  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Newer Post Older Post Home

0 Comments:

Post a Comment

Followers

Popular Posts

  • YANG HARUS DIPAHAMI KARATEKA “APAKAH KIHON ?“
    A.       Pengantar Kihon berasal dari bahasa Jepang yang berarti 'dasar' atau 'fundamental'. Ini digunakan untuk merujuk p...
  • Teknik dan alat Pengumpulan Data
    1.       Teknik pengumpulan data . Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kuisioner (angket) yang digunakan untuk mendapatk...
  • Norma-Norma Pembebanan dalam Latihan
    Norma-norma pembebanan latihan meliputi volume, intensitas, interval dan densitas . Adapun pembahasan mengenai norma-norma pembebanan...
  • Pukulan Oi-Tsuki & Metode Latihan
    Pukulan Oi-Tsuki merupakan teknik dasar pukulan yang wajib dikuasai siswa dengan benar. Teknik pukulan yang benar adalah teknik yang meng...

Translate

Pageviews

Subscribe Here

Sign up here with your email.

Categories

  • Ilmu Melatih
  • Karate
  • Karateka
  • Kata Jion
  • Kerjurnas Forki
  • Kondisi Fisik
  • Optimalisasi Latihan Fisik Karate
  • Program Latihan
  • WKF
  • Home
  • About
  • Contact

Video Of Day

Social Plugin

  • facebook
  • twitter
  • pinterest
  • instagram
  • vk
  • youtube
  • instagram
  • youtube
  • whatsapp
  • rss

Fashion[oneright]

  • Ilmu Melatih
  • Karate
  • Karateka
  • Kata Jion
  • Kerjurnas Forki
  • Kondisi Fisik
  • Optimalisasi Latihan Fisik Karate
  • Program Latihan
  • WKF

Tag Cloud

  • Ilmu Melatih
  • Karate
  • Karateka
  • Kata Jion
  • Kerjurnas Forki
  • Kondisi Fisik
  • Optimalisasi Latihan Fisik Karate
  • Program Latihan
  • WKF

Categories

  • Ilmu Melatih 5
  • Karate 7
  • Karateka 7
  • Kata Jion 1
  • Kerjurnas Forki 2
  • Kondisi Fisik 6
  • Optimalisasi Latihan Fisik Karate 6
  • Program Latihan 1
  • WKF 6

Advertisement

Advertisement

About Me

  • Arie Asnaldi
  • Arie Asnaldi

Jurnal Berkarya

Jurnal Berkarya

Jurnal Humanities

Jurnal Humanities

IJKPE

IJKPE

Copyright © Yukan'na Shinju | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates