Tujuan Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar menurut Depdiknas (2003:3) adalah “untuk membantu siswa dalam mengembangkan dan meningkatkan kebugaran jasmani (physical fitness) yang dalam proses pembelajarannya mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan pola hidup sehat”. Bila tujuan dan fungsi Penjasorkes sudah tercapai, tentu pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kebugaran jasmani serta kemampuan motorik (motor ability) siswa menjadi lebih baik, karena siswa kaya dengan pengetahuan gerak yang banyak.
Menurut Kirkendal dalam Mutohir (2004:75) mengatakan bahwa : “Kemampuan motorik merupakan kualitas kemampuan seseorang yang dapat mempermudah dalam melakukan keterampilan gerak”. Lebih lanjut dikatakan bahwa kemampuan motorik itulah yang kemudian berperan sebagai landasan bagi perkembangan keterampilan.
Artinya pada anak Sekolah Dasar kemampuan motorik adalah salah satu aspek penting dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Karena kemampuan motorik adalah salah satu tujuan dan fungsionalisasi potensi yang dimiliki siswa yang diperoleh dari pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar”.
Berdasarkan kutipan di atas jelas bahwa salah satu indikator tercapai tidaknya tujuan dalam pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar tersebut dapat dilihat tingkat kemampuan motorik siswa. Kemampuan motorik dapat ditingkatkan melalui aktivitas bermain, semakin banyak gerak anak dalam aktivitas bermain maka semakin baik kemampuan motoriknya. Apabila anak sehat anak lebih cenderung terus bermain sehingga anak terlihat segar dan bebas dalam melakukan aktivitas.
Aktivitas gerak yang dilakukan dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) dalam situasi ini diajukan pada perbaikan dan peningkatan kemampuan motorik (Motuhir, 2004:79) unsur kemampuan motorik terdiri atas : Kekuatan, kecepatan, koordinasi dan kekuatan otot, keseimbangan ,materi kognitif ditujukan kepada pengetahuan dan pandangan luas yang saling ketergantungan antara proses adaptasi tubuh dan psikis serta materi sosial ditujukan pada sikap kesetiaan dan kemauan dalam menolong dan memiliki dasar kebersamaan dengan penuh gairah dalam peningkatan kesegaran jasmani.
Untuk mencapai fungsi dan tujuan pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar, pelaksanaan pembelajaran hendaknya mendorong guru lebih siap untuk melakukan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang matang dan mampu melaksanaan proses pembelajaran dengan baik. Pelaksanaan pembelajaran harus disusun secara sistematis, utuh dan menyeluruh. Dalam hal ini materi yang dikembangakan dan disajikan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan sekolah dan daerah.
Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di Sekolah Dasar, diharapkan dapat terlaksana dengan baik, sehingga peserta didik memperoleh pengetahuan, berbagai keterampilan dan merangsang pertumbuhan dan perkembangan gerak peserta didik, penalaran, penghayatan nilai-nilai seperti sikap mental, emosional-spiritual-sosial, serta pembiasaan pola hidup sehat yang berguna bagi kehidupannya.
Salah satu prinsip penting dalam keberhasilan pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah partisipasi peserta didik secara penuh dalam mengikuti proses pembelajaran atau peserta didik terlibat aktif disetiap pembelajaran yang diberikan guru. Dalam arti lain kesiapan siswa dalam menghadapi proses pembelajaran Penjasorkes merupakan suatu keharusan untuk ditumbuhkan, sehingga pembelajaran menjadi suatu kesenangan.
Di samping itu pelaksanaan pembelajaran penjasorkes dapat dilaksanakan dengan baik banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti kesegaran jasmani, kemampuan dan kreaktifitasan guru dalam mengajar, sarana dan prasarana yang dibutuhkan, minat, intelegensi, pemilihan metode dan media pembelajaran yang tepat, motivasi siswa dalam belajar, lingkungan belajar yang kondusif, status gizi, kemampuan motorik, dan lain-lain sebagainya.
0 Comments:
Post a Comment