Prinsip dasar hukum olahraga telah dijelaskan
dalam BAB VI. Bab ini memakai prinsip tersebut untuk kasus hukum olahraga yang
sebenarnya. Penggunaan metode studi kasus dan pengaplikasian prinsip sah pada
kasus yang nyata dari sebuah kasus akan berakibat mempengaruhi hasil kasus
tersebut.
Manajer/ pengelola olahraga akan diuntungkan
pemahamannya tentang hukum olahraga dan aplikasinya. Pemahaman ini akan
membantu manajer/pengelola olahraga untuk mengurus agar lebih efektif dengan
memperkirakan dan menghindari masalah yang mungkin terjadi.
Bab ini membahas beberapa keputusan
pengadilan yang mengambarkan bagaimana hukum ini mempengaruhi olahraga. Bab ini
lebih baik dibaca seiring bab VI, yang menjelaskan beberapa prinsip dasar
dimana pengadilan (pertandingan) berdasarkan kepada keputusan tersebut.
Metode studi dengan membaca sebuah kasus dan
mengaplikasikan prinsip-prinsip sah terhadap fakta yang ada dalam kasus
tersebut dinamakan metode studi kasus. Metode studi kasus sangat berguna dalam
menunjukkan bagaimana pengadilan menafisran fakta sebuah kasus dan alasan yang
sah dibalik keputusan itu. Metode studi kasus membantu pembaca tidak hanya
mempelajari substansi sebuah hukum, tapi juga berfikir sebagai seorang
pengacara. Salah satu aspek menarik yang dapat dilihat dengan menggunakan cara
metode studi kasus adalah jika sebuah fakta atau sekelompok fakta berbeda, maka
hasil kasus tersebut bisa berubah.
Sebagai contoh, dalam sebuah kasus kesalahan
yang melibatkan seorang penonton yang terluka oleh bola atau alat pemukul yang
keluar dari lapangan, maka pengadilan memakai teori penerimaan resiko. Namun
jika penonton itu belum dewasa disini maksudnya adalah dalam standar anak-anak
yang sebenarnya, berdasarkan umur, kecerdasan dan pengalaman. Jadi, perubahan
suatu fakta dalam sebuah kasus, umur dari penonton yang terluka, bisa mengubah
hasil dari kasus tersebut. Pada pengadilan lain dalam (yuridiksi)/ hak hukum
mereka. Namun tidak diizinkan untuk mengikuti keputusan yang dibuat oleh hak
hukum lain.
0 Comments:
Post a Comment