Secara
umum manajemen dapat disimpulkan; manajemen merupakan sebuah
proses yang terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan
dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran
yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya (KONI, 1985 : 3).
Ada
empat fungsi fundamental dari manajemen. Biasanya dikenal dengan singkatannya “
P O A C “, artinya :
1. Planing ( P ) atau Perencanaan
Menurut Louis A. Allen
bahwa planing is the determination
of a course of action to achieve a desired result atau perencanaan adalah
penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan (Manullang
, 2002 : 39). Sedangkan pengertian lain, perencanaan adalah pemilihan
sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan,
bagaimana, dan oleh siapa (Hani Handoko, 1984 : 77). Perencanaan yang baik
dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang dan
waktu pada saat rencana dibuat, karena perencanaan dan kegiatan yang diputuskan
akan dilaksanakan oleh suatu organisasi.
1. Organizing (O) atau Pengorganisasian
Sebagaimana diketahui
bahwa organisasi merupakan suatu wadah bagi terlaksananya kegiatan dalam rangka
mencapai tujuan. Menurut Manullang (2002 :
60) organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai
suatu atau beberapa tujuan tertentu. Ada
tiga ciri dari sebuah organisasi. Pertama, organisasi terdiri dari adanya
sekelompok orang. Kedua, dalam organisasi antar hubungan terjadi dalam suatu
kerjasama yang harmonis. Ketiga, kerjasama dalam organisasi didasarkan atas
hak, kewajiban, dan tanggung jawab masing-masing orang untuk mencapai
tujuan.
2. Actuating (A) atau Penggerakkan
Kegiatan perencanaan
dan pengorganisasian bersifat vital dalam kerangka manajemen, tetapi tidak akan
mewujudkan hasil kongkrit jika tidak diimplementasikan. Untuk itu diperlukan
tindakan nyata, yaitu actuating, usaha yang menimbulkan Action
atau gerakan.
Penggerakan (actuating)
adalah menggerakkan orang-orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
secara efektif dan efisien (Djati Julitriarsa dan John Suprihanto, 1988:65).
Pada dasarnya menggerakkan orang-orang bukanlah hal yang mudah. Untuk dapat
menggerakkannya, dituntut bahwa manajer/pimpinan harus mampu atau mempunyai
seni untuk menggerakkan orang lain agar
dijadikan sebagai daya penggerak. Kemampuan atau seni untuk
mengggerakkkan orang lain itu disebut sebagai kepemimpinan (leadership).
Dalam
proses penggerakan suatu organisasi harus memperhatikan sarana manajemen,
karena proses aktivitas suatu organisasi membutuhkan sarana untuk pencapai
tujuan dari organisasi tersebut. Menurut Manullang (2002 : 5) bahwa dalam
pencapaian tujuan membutuhkan sarana (tools) atau alat manajemen yang biasa
disebut dengan “Enam M”, yaitu men (manusia), money (uang), materials (bahan-bahan),
machines (alat kerja), methods (cara), dan markets (pasar).
3. Controlling (C) atau Pengawasan
Pengawasan dapat
diartikan sebagai suatu proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah
dilaksanakan, menilainya, dan bila perlu mengoreksinya dengan maksud supaya
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula (Manullang, 2001 :
173).
Menurut Djati
Julitriarsa dan John Suprihanto (1988 : 102) fungsi dari pengawasan adalah
sebagai berikut :
1) Mencegah terjadinya berbagai
penyimpangan atau kesalahan.
2) Untuk memperbaiki berbagai
penyimpangan atau kesalahan yang terjadi.
3)
Untuk mendinamisir organisasi serta segenap kegiatan manajemen lain.
4) Untuk mempertebal rasa tanggung
jawab.
0 Comments:
Post a Comment