Dalam lingkungan penmdidikan
jasamani kemampuan motorik sangat perlu dibicarakan, sebab ia merupakan bagian
ranah psikomotorik. dan pengembangannya diharapkan terbentuknya penguasaan
keterampilan motorik dalam cabang olahraga tertentu. Kiram ( 2000:5)
mengartikan motorik adalah “ Suatu peristiwa laten yang meliputi keseluruhan
proses-proses pengendalian dan pengaturan fungsi –fungsi organ tubuh baik
secara Fisiologis maupun secara psikis yang menyebabkan terjadinya suatu
gerakan”.
Singer dalam Sikintaka ( 2004:77)
menyatakan bahwa motorik gerakan dari dorongan dalam ( internal) yang diarahkan
kepada beberapa maksud lahiriah (ekternal ) dengan ujud keterampilan rendah ,
sedangkan movement dengan wujud mempunyai pengertian gerak lahiriah yang dapat
diamati dan ia mengutamakan ketepatan.
Menurut Magill (1982:53) movement
adalah setiap pergeseran tempat (motion) yang terjadi secara terus menerus dan
dapat diamati secara eksternal, sedangkan motor adalah implus yang juga terjadi
secara terus menerus dan bersifat internal serta tidak dapat diamati. Singer
(1980:12) menyatakan motor adalah gerakan yang melibatkan Persepsi dengan
kognitif. Jdi motor adlah proses yang di mulai dengan datangnya stimulus,
diteruskan kepusat saraf sampai pada
respon yang yang sukar di amati.
Menurut gusril (2005 : 10)
didalam operasionalnya, motorik (gerak) dikatakan sebagai perubahan tempat,
posisi dan kecepatan atau bagian tubuh manusia yang terjadi dalam suatu demensi
ruang dan waaktu serta dapat diamati secara objecktif.
Berbicara masalah pengertian
gerak beberapa literature memakai
istilah gerak dengan motor dan movement untuk maksud yang sama. Disisi
lin bruton (1998:157)mengarikan kemampuan motorik adlah kemampuan yang mendasri
penampilan dalam berbagai keterampilan motorik khusus tentunya dapat
ditingkatakan melalui latihan – latihan dan dalam bermain.
Hal ini dapat ditemui belajar
keteramilan motorik, kata motorik dan gerak mepunyai hubungan sebab
akibat.pengertian gerak tidak ada hanya dilihat perubahan tempat, posisi dan
kecepatan tubuh melakukan kecepatantubuh melakukan aktivitas motorik. Penampilan
( performance ) siswa dalam melakukan pukulan dan berlari dalam melakukan
permainan kasti
Selanjutnya luthan (1988: 213)
mengtakan “ kemampuan morik juga dikatakan kemampuan seseorng yang dapat
mempermudah dalam melakukan keterampilan gerak”.selain itu juga, kemampuan
motorik merupakan kualitas umum yang dapat ditngkatkan melalui latihan.
Tahap kemampuan motorik siswa
sekolah dasar
Tahap atau fase perubahan motorik adlah suatu fase
keadaan keterampilan motorik seseorang dalam melaksanakan gerakan -
gerakan olahraga. Kemampuan seseorang untuk dapat menguasai
keterampilan - keterampilan motorik olahraga berbeda – beda.
Pada anak – anak usia sekolah dasar pada umumnya memiliki pengalaman –
pengalaman gerakan yang mereka peroleh dari berbagai proses motorik yang mereka
lakukan kehidupan sehari – hari.
Mereka memiliki terbatas pada
variasi – variasi yang mereka lakukan sehari – hari. Misalnya berjalan berlari , melompat,
melempar,memanjat,berguling dan sebagainya.
Tetapi belum lagi ter arah pada suatu cabang olahraga tertentu ,
walaupun pengalaman gerakan yang mereka miliki tersebut akan membantu
mempermudah penguasaan keterampilan motorik olahraga.
Didalam pembentukan, pembinaan
dan pengembangan motorik olahraga pada anak – anak usia sekolah dasar harus
dikelola dengan baik karena di usia itu merupakan fase yang menentukan bagi
pengembangan keterampilan motorrik mereka dalam suatu cabang olahraga tertentu.
Dalam hal ini guru pendidikan jasmani sekolah dasar perlu memahami setiap cirri – cirri kordinasi gerakan yang
merupakan resiko yang sangat menentukan keberhasilan seseorang dalam penguasaan
keterampilan motorik dalam olahraga.
Kiram (2000:23) mengemukakan
kemampuan seseorang untuk dapat menguasai keterampilan – keterampilan olahraga
bebeda – beda , perbedaan tersebut ditentukan oleh: “kemampuan kondisi dan
kordinasi yang dimilki, perbedaan usia, pengalaman gerakan jenis kelamin,
frekuensi latihan, perbedaan tujuan dan motivasi dalam memelajari suatu
keterampilan motorik serta pebedaan suatu kemampuan kognitif.
Berkembangnya kemampuan motorik
sangat ditentukan oleh dua faktor
pertumbuhan dan perkembangan. Kedua faktor ini masih harus di dukung latihan
sesuia dengan kematangan anak dam gizi yang baik. Pertumbuhan yang di maksud di
sini adalah perubahan kuantatif dari organ tubuh yang dapat di ukur dengan
panjang (cm=sentimeter), dalam berat (kg=kilogram) atau dalam ukuran isi.
Sedangkan perkembangan merupakan
perubahan proses menuju arah yang lebih baik. Dalam arti lain merupakan
perubahan kualitatif misalnya berkaitan dalam ke pribadian, psikis dan perubahan
fungsi yang lebih baik. Sukintaka (2004:80-90) mengumpulkan tahap – tahap
kemampuan motorik siswa kelas v dan vI (umur 11 – 12 tahun) sekolah dasar
sebgai berikut:
“1) aktivitas rekreasi: a)
mengembangkan pengetahuan keterampilan dalam permainan dan aktivitasnya, b)
mengembangkan keterampilan social yang berguna untuk hidup kemudian hari,
c) menunjukan aktivitas kepemimpinan
social agar menjadi contoh yang baik, baik itu dalam pergaulan sehari – hari
saat pesta , rapat – rapat dan permainan. 2) aquatik: a) bertambahnya
keterampilan menyelam dan berenang dalam bebagai bermacam – macam gaya, b) daya
tahan bertambah, c) adanya penambahan kordinasi antara lengan dan tungkai, d)
mampu mengembang dan menguasai air, e) adanya perbaikan dalam pernafasan . 3)
permainan dan olahraga: a)mengembangkan permainan dasar dan gerak, b)
bertambahnya daya tahan otot, kekuatan oto dan ordinasi, c) berkembangya
pengertian tentang cidera yang dapat di tanggulangi dengan penambahan latihan
yang intensif. e) mengetahui bagaimana rileks dan penggunaan pada saat
istirahat. 4)aktivitas retmik : a) pengembanhan ketenangan dan kesimbangan. Mampu
menampilkan dasar langkah , C) berkem,bangnya keterampilan, sopan santundari
kemampun jasmani , d)b berkembangnya kordinasi tungkai, lengan mata dan
telinga. 5) aktivitas pengembangan : b)
mengoreksi kekurangan kekuatan otot bila mana mungkin dengan frekuensi
latihan banyak. C) koreksi yang kuat dan bentuk tubuh yang dan perbaikan para
meter kebugaran fisik. 6) tes terhadap
diri sendiri: a) bentuk dan kekuatan
tubuh menjadi lebih baik dan kordinasi oto berkembang, b) waktu reaksi dan
reflex serta kemampuan, keberanian jasmani diri menjadi lebih baik”.
Berdasarkan kutipan di atas maka,
dapat diambil suatu kesimpulan bahwa pengelompokan tahap pengelompokan tahap
kemampuan motorik siswa sekolah dasar pada usia 10 – 12 tahun aktivitas yang
dapat dikembangkan seperti aktivitas rekreasi, akuatik, aktivitas retmik,
permainan dan olahraga. Hal ini akan dapat memberikan pengetahuan dan
pengalaman bermacam – macam keterampilan dalam permainan yang dapat menambah
kekuatan, kordinasi gerakan, kecepatan dan ketepatan, yang semua ini berguna
bagi hidup di kemudian hari.
Di samping itu dapat melatih anak
untuk belajar sopan santun, bersosialisasi dengan temen sebaya dan bisa
memperbaiki kebugaran fisik serta kemampuan jasmani akan lebih baik. Namun ada
kemungkinan bahwa salah satu fisik dalam pengembangan manusia dan perkembangan
motoriknya adalah salh satu prinsip kontiniutas.
Kecepatan yaitu kemampuan
berdsarkan kelentukan dalam satuan waktu tertentu, semakin jauh jarak yang di
tempuh maka semakintinggi kecepatannya. Sedangkan keseimbangan adalah kemampuan
seseorang untuk mempertahankan tubuh dalam berbagai posisi. Keseimbangan tersebut
di bagi dalam dua bentuk yaitu keseimbangan statis dan keseimbangan dinamis.
Depdiknas (2000:108) mengatakan
“ secara fisiologis kekuatan merupakan
kemampuan otot mengatasi beban atau tahanan, sedangkan secara fsikialis
kekuatan merupakan hasil perkalian antara masa dan kecepatan “. Seseorang tanpa
memiliki kekuatan tidak akan bisa melompat, mendorong, menarik, menahan, mengangkat
dan lain – lain sebagainya.
Sedangkan faktor mekanik
menurut gusril (2003:32) faktor fisik
terdapat pada unsur sebagai berikut: a)
faktor keseimbangan tertdapat pada gaya, garis daya dan dasar penyokong, b)
faktor pemberi gaya yang terdiri dari gerak
yang lambat, percepatan, aktivitas/rekreasi, c) faktor penerima gaya yang terdiri dari:
daerah permukaan dan jarak, d) kemampuan lokomotor terdiri dari: fase refleks
fase belum sempurna, fase dasar, e)
kemampuan manipuatif, f) kemampuan yang
stabil.”
Cureton dalam gusril, (2003:33)
mengatakan fungsi utama kemampuan motorik adalah “untuk mengembangkan
kesanggupan individu yang berguna untuk mempertinggi daya kerja.contoh, sebagian
keterampilan motorik berfungsi membantu anak memperoleh kemandiriannya.
Sedangkan sebagian lainnya berfungsi untuk membantu penerimaan social.
Cara mempelajari motorik
Keterampilan motorik tidak akan
berkembang melalui kemtangan saja, melainkan keterampilan motorik tersebut
harus di pelajari. Sehingga keterampilan motorik anak yang di pelajar dapat
meningkatkan kualitas keterampilan motorik. Masa kecil sering dikatakan sangat
idealuntuk mempelajari keterampilan
motorik, karena berkenbangnya kemampuan motorik sangat ditentukan oleh
dua faktor yaitu : pertumbuhan dan perkembangan. Dari dua faktor ini masih di
dukung dengan latihan sesuia dengan kematangan anak, dan gizi yang baik.
Menurut sukintaka (2004) ada
beberapa alas an kenapa masa kecil di katakan masa ideal untuk mempelajari
keterampilan motorik yakni: a)karena
tubuh anak lebih lentur ketimbang remaja atau orang dewasa, b) anak belum banyak memiliki keterampilan yang
akan berbenturan dengan keterampilan yang baru di pelajarinya, maka bagi anak –
anak baru mempekajari keterampilan baru lebih mudah, c) secra keseluruhan anak lebih berani pada
waktu kecil.
Berdsarkan kutipan di atas ,
jelas bahwa cara tepat untuk belajar motorik adalah pada masa anak – anak
karena pada masa ini mereka akan lebih mudah mempelajari keterampilan motorik
dan tubuhnya masih lentur di samping itu mereka belum begitu banyak memiliki
keterampilan, jika di bandi ngkan dengan anak remaja atau orang dewasa.
Dengan demikian kita sebgai guru
pendidikan jasmni atau oaring tua dirumah, untuk dapat memberikan kesempatan
belajar keterampilan pada anak. Banyak anak tidak mempunyai kesempatan belajar
keterampilan motorik banyak di sebabkan olleh faktor orang tua, lingkungan yang
tidak memiliki tempat bermain, banyaknya tugas – tugas yang di berikan guru di
sekolah dan sebagainya.
0 Comments:
Post a Comment