Pukulan
Oi-Tsuki merupakan teknik dasar pukulan yang wajib dikuasai siswa dengan benar. Teknik pukulan yang benar adalah
teknik yang menggunakan tenaga, kecepatan serta ketepatan pukulan dengan proporsional.Sehingga ketika melakukan
pukulan, tepat mengenai sasaran yang diinginkan. Selain itu dalam melakukan
pukulan, juga dibutuhkan adanya aksi dan reaksi gerakan yang cepat, sehingga
pukulan yang dilakukan bisa maksimal. Karena apa, dalam melakukan pukulan, aksi
dan reaksi dari seorang karateka mutlak diperlukan. Selain faktor kecepatan dan
kekuatan dalam melakukan pukulan, faktor aksi dan reaksi merupakan salah satu
faktor penting dalam melakukan pukulan secara maksimal. Latihan aksi dan reaksi merupakan
suatu gerakan yang dilakukan oleh tubuh dalam satuan waktu
minimal, serta ditanggapi dengan
rangsangan dari dalam tubuh untuk melakukan suatu gerakan yang diperintahkan. Dalam
olahraga karate, latihan aksi dan reaksi dibutuhkan untuk melatihan kecepatan
pukulan, serta reaksi seorang karateka dalam melancarkan serangan
pukulan.Tujuan dari melakukan latihan aksi dan reaksi disini adalah, untuk
melatih kecepatan reaksi, kecepatan refleks tubuh seorang karateka. Dengan begitu diharapkan dalam
melancarkan serangan pukulan, seorang karateka bisa melakukan pukulan dengan
cepat, serta dalam waktu yang singkat.
Pembinaan dan
latihan olahraga merupakan suatu proses yang kompleks, karena di dalam proses
tersebut tidak hanya memperhatikan bidang ilmu yang berkaitan dengan teori dan
pengetahuan tentang pembinaan dan latihan itu sendiri, tetapi juga memerlukan pemahaman
terhadap bidang-bidang ilmu yang lain, seperti anatomi, fisiologi, ilmu social,
ilmu psikologi, ilmu gerak, ilmu gizi dan lain-lain.
Dalam ilmu
kepelatihan olahraga dibahas semua aspek yang berkaitan erat dengan proses
pembinaan dan latihan, termasuk membahas prinsip-prinsip latihan. Menurut
Syafruddin (2011:226) menjelaskan, prinsip-prinsip latihan merupakan azas atau
ketentuan mendasar dalam proses pembinaan dan latihan yang harus dipatuhi
terutama oleh pelatih dan peserta latihan atau atlet. Artinya, apabila pelatih
dan atlet ingin meningkatkan kemampuan prestasinya, maka harus mematuhi
prinsip-prinsip latihan yang ada. Adapun prinsip-prinsip latihan yang dimaksud
antara lain sebagai berikut :
1.
Prinsip
Superkompensasi
Menurut
Syafruddin (2011:229) superkompensasi (Super
or Overcompensation) berasal dari kata super yang berarti di atas atau
merasa lebih dan kompensasi yang berarti penggantian.Superkompensasi berarti
penggantian yang lebih atau melebihi. Apabila dihubungkan dengan proses latihan
kondisi fisik, maka superkompensasi dapat diartikan sebagai efek latihan yang
melebihi kemampuan sebelum diberi latihan.
Latihan dapat
diartikan sebagai pembebanan terhadap tubuh yang mengakibatkan terjadinya suatu
penurunan kemampuan tubuh.Penggunaan potensi energi dalam latihan olahraga
dapat menimbulkan suatu kelelahan yang mengakibatkan menurunnya kemampuan
fungsi tubuh yang sekaligus berimplikasi terhadap kualitas kerja tubuh dan
kemampuan koordinasi gerakan.
Oleh karena
itu untuk membangun kembali energi yang terpakai diperlukan fase yang dikenal
dengan fase pemulihan (Recovery Phase).Fase
pemulihan ini merupakan bagian yang sangat penting dan tidak terpisahkan dari
suatu siklus pembebanan latihan.Fase atau masa pemulihan berlangsung setelah
pembebanan diberikan dan harus diatur waktunya sedemikian rupa untuk dapat
menghasilkan efek latihan yang diinginkan dan sekaligus merupakan suatu
adaptasi terhadap latihan yang dilakukan. Lama fase pemulihan yang diberikan
tergantung dari intensitas dan durasi pembebanan latihan. Ini berarti bahwa
semakin tinggi intensitas beban latihan yang diberikan, semakin lama fase
pemulihan yang diperlukan.
Beban latihan
berikutnya diberikan setelah fase pemulihan kembali keadan normal yang dimiliki
sebelumnya. Proses ini dinamakan dengan proses yang menggunakan prinsip
superkompensasi. Prinsi ini didasari oleh perbandingan yang optimal antara
pembebanan dan pemulihan.Sebagaimana dijelaskan Röthig dalam Syafruddin
(2011:231) mengemukakan bahwa Superkompensasi merupakan fase pemulihan sumber
energy yang dipergunakan setelah suatu pembebanan yang melewati kemampuan awal
dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan prestasi.Superkompensasi merupakan
prinsip dasar yang sangat penting untuk meningkatkan suatu kemampuan prestasi.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar perbandingan yang optimal antara
pembebanan dan pemulihan berikut ini :
Gambar
1.Perbandingan yang optimal antara pembebanan dan pemulihan
Sumber : Syafruddin,
2011
0 Comments:
Post a Comment