Pandangan umum pukulan dalam Karate menggunakan kekuatan dorongan pinggul dengan daya pegas, sehingga bisa memanfaatkan massa tubuh dengan maksimal, selanjutnya dalam meningkatkan kekuatan pukulan seorang karateka sudah mengetahui struktur pukulan dan indikator yang terkandung dalam pukulan sehingga jalannya pukulan dalam perubahan kecepatan suatu pukulan berbanding terbalik dengan massanya dan berbanding lurus dengan kekuatan gaya yang bekerja padanya.
Secara formal ini dikenal dengan hukum gerak Newton dua dinyatakan dalam
rumum seperti: A = F net / m, namun paling sering dinyatakan sebagai persamaan
di adalah m = F Net + A di mana F net adalah gaya keseluruhan, m adalah massa
item, dan A adalah laju perubahan percepatan atau kecepatan.
Rumus di atas membuatnya sangat jelas mengapa, untuk memaksimalkan
kekuatan pukulan atau teknik karate lainnya karateka harus melakukan teknik-teknik
karate dengan kecepatan akselerasi yang mana harus melibatkan massa tubuh
sebanyak-banyaknya atau semaksimal.
Seorang pelatih karate harus memmahami akan ada hanya 5% sampai 6% dari
seluruh massa tubuh terlibat jika pukulan hanya menggunakan lengan dalam
menyerang atau memukul, dan sangat sedikit kekuatan akan diproduksi.
Karena sekitar 20% dari massa tubuh digunakan untuk menciptakan kekuatan
pukulan, menggunakan bahu dan lengan Pukulan memiliki kekuatan destruktif yang
luar biasa jika karateka menggunakan tandien atau pusat gravitasi dan mencakup
hampir semua massa tubuh (70-80% atau lebih).
Ketika menggunakan seluruh tubuh tidak hanya lengan saja, kekuatan pukulan
dapat meningkat sekitar sepuluh kali lipat. Selain itu, harus berlatih rotasi
pinggul jika ingin menggunakan seluruh tubuh dalam pukulan atau teknik lainnya.
Bayangkan pinggul sebagai sumber kekuatan di dalam menghantarkan pukulan, tidak
lengan yang melakukan gerak awal dalam meninju akan tetapi pinggul memulai
pukulan.
Karateka dapat menyalurkan kekuatan dari kaki yang berperan sebagai
poros sumber pergerakan untuk dorongan ke pinggul hingga ke lengan yang meninju
dan melakuka dengan memutar atau menggeser pinggul ke arah pukulan. Untuk lebih
memperluas jangkauan gerak dan kekuatan pukulan, sehingga beberapa
bahkan dengan lembut menarik kembali pinggul sebelum mendorong pinggul ke
depan. Hal ini seperti seorang pemanah yang sudah melepaskan anak panah dari busurnya
dan secara otomatis tali busur yang sudah melepaskan dan meluncurkan panah akan
kembali ke posisi dan kondisi awal.
Karateka dapat menyalurkan kekuatan dari bawah dengan melakukan putaran
dan dorongan ujung-ujung jari kaki (kohsi) ke lengan yang meninju dan memutar
atau menggeser pinggul ke arah lawan. Untuk lebih memperluas jangkauan gerak
dan kekuatan pukulan, Setelah itu, hasilnya ketika karateka mengerahkan seluruh
kekuatannya dapat dengan jelas melihat saat ini menarik bahunya ke belakang dan
menyerang dengan massa seluruh tubuhnya.
0 Comments:
Post a Comment