Mengajar sering diistilahkan dengan pembelajaran dalam
kontek standar proses pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan tidak hanya sekedar menyampaikan
materi pelajaran, tetapi juga
dimaknai sebagai proses
mengatur lingkungan supaya siswa
belajar. Hal ini mengisaratkan bahwa
dalam proses belajar mengajar siswa
harus dijadikan sebagai pusat kegiatan.
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional, pemerintah khususnya melalui Kemenristek dikti terus menerus
berupaya melakukan berbagai perubaha n dan pembaharuan sistem pendidikan kita. Salah
satu upaya yang sudah dan sedang
dilakukan, yaitu menerapkan standar
kualitas layanan pendidikan.
Tahap sensorik-motorik
berlangsung sejak lahir hingga sekitar usia 2 tahun. Pada tahap ini, bayi
mengembangkan pemahaman tentang dunia dengan mengoordinasikan pengalaman
sensoris (seperti melihan dan mendengar) dengan tindakan-tindakan motorik
fisik-sehingga diistilahkan “sensoris-motorik”. Pada awal tahap ini, bayi yang
baru lahir memiliki lebih sedikit refleks yang bekerja. Pada akhir tahap
sensoris-motorik,anak berusia 2 tahun dapat menghasilkan pola yang kompleks dan
menggunakan simbol-simbol primitif. Kami meringkas deskripsi Piaget mengenai
bagaimana bayi berkembang :
No
|
Subtahap
|
Usia
|
Deskripsi
|
Contoh
|
1.
|
Refleks sederhana
|
Lahir-1 bulan
|
Koordinasi sensasi dan tindakan melalui perilaku reflektif
|
Refleks rooting (memalingkan muka bila pipinya disentuh),mengisap,dan
menggenggam; bayi yang baru lahir secara reflek akan mengisap ketika bibirnya
disentuh
|
2.
|
Kebiasaan pertama dan reaksi sirkular primer
|
1-4 bulan
|
Koordinasi sensasi dan dua jenis skema: kebiasaan (refleks)dan reaksi
sirkular primer (reproduksi dari sebuah peristiwa yang awalnya terjadi secara
kebetulan). Fokus utamanya masih pada tubuh bayi
|
Mengulang sensai tubuh dari pengalaman pertama yang dialami secara
kebetulan (misalnya mengisap ibu jari);kemudian bayi mungkin mengakomodasikan
tindakan-tindakan dengan mengisap jempol mereka secara berbeda dari yang
mereka isap dari puting susu.
|
3.
|
Reaksi sirkular sekunder
|
4-8 bulan
|
Bayi menjadi lebih berorientasi pada objek, bergerak di luar
kesibukandengan diri sendiri; mengulangi tindakan yang membawa hasil yang
menarik atau menyenangkan.
|
Bayi berbisik untuk membuat seseorang tetap dekat,saat orang-orang
beranjak pergi,bayi bebisik lagi.
|
4.
|
Koordinasi reaksi sirkular sekunder
|
8-12 bulan
|
Koordinasi penglihatan dan sentuhan koordinasi tangan-mata;koordinasi
skema dab intensional.
|
Bayi memanipulasi sebuah tongkat untuk menarik sebuah mainan yang menarik
yang berda dalam jangkauan.
|
5.
|
Reaksi sirkular tersier kebaruan,dan rasa ingin tahu
|
12-16 bulan
|
Bayi menjadi tertarik oleh banyak sifat-sifat objek dan berbagai cara
mereka yang dapat membuat sesuatu terjadi pada objek tersebut; mereka
bereksperimen dengan perilaku baru.
|
Sebuah blok dapat dibuat jatuh,berputar,membentur objek lagi,dan meluncur
di tanah
|
6.
|
Internalisasi skema
|
18-24 bulan
|
Bayi mengembangkan kemampuan untuk menggunakan simbol-simbol primitif dan
bentuk representasi mental yang bertahan lama.
|
Bayi yang tidak pernah menunjukkan perilaku marah sebelum ia melihat
seorang teman bermain mengamuk;bayi tersebut menyimpan memori kejadian
itu,kemudian membuang sendiri satu memori pada hari berikut
|
Selanjutnya hal ini dapat kita realisasikan kepada keberhasilan pembelajaran pencak
silat dasar sangat ditentukan oleh
faktor, (1) perumusan tujuan; (2)
penyusunan materi; (3) penetapan metode
dan strategi; dan
(4) penyusunan evaluasi. Tujuan
pembelajaran harus dirumuskan secara menyeluruh
atau mencakup semua materi yang
digariskan dalam silabus mata kuliah
yang terdiri dari,
(a) aspek pengetahuan (cognitive), (b)
sikap (affective), (c) gerak (motorik), dan (d) sosio-emosional. Dalam penyusunannya harus
sistematis yaitu dari
yang sederhana
menuju yang lebih kompleks.Zainul Johor.
Permensasai
objek adalah salah satu hal yang menonjol dalam pencapaian kognitif pada masa
bayi. Contoh : bayi laki-laki usia 5 bulan di dudukkan dan di hadapkan pada
sebuah boneka monyet yang di taruh di atas meja tepat berada di depannya. Bayi
terssebut melihat pada mainan monyet (kiri), tetapi ketika pandangannya ke
mainan itu di halangi (kanan), ia tidak mencari. Beberapa bulan kemudian, ia
akan mencari mainan monyet tersembunyi tersebut, mencerminkan adanya permanensi
objek (untuk perkembangan kognitif).
Otot-otot yang melakukan kontraksi
dengan cepat mempunyai retikulum
sarkoplasma yang lebih banyak.
Pada ujung retikulum
sarkoplasma akan melebar sebagai terminal sisterna. Posisinya sangat dekat
dengan tubulus T. Struktur ini sangat besar
peranannya dalam proses
kontraksi karena berfungsi sebagai saluran Ca (Ca chanel). fungsi retikulum sarkoplasma adalah
melepaskan ion Ca (calsium) selama proses relaksas Anak belajar bermain bulutangkis
0 Comments:
Post a Comment