Yukan'na Shinju

Inspirasi dan Realitas

  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Downloads
    • Dvd
    • Games
    • Software
      • Office
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Uncategorized

Thursday, 19 September 2019

Tahap Sensorik-motorik

 Arie Asnaldi     19 September     No comments   


Mengajar     sering     diistilahkan     dengan pembelajaran    dalam    kontek    standar    proses pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tidak hanya  sekedar  menyampaikan  materi  pelajaran, tetapi  juga  dimaknai  sebagai  proses  mengatur lingkungan    supaya    siswa    belajar.    Hal    ini mengisaratkan    bahwa    dalam    proses    belajar mengajar  siswa  harus  dijadikan  sebagai pusat kegiatan.
Dalam   upaya   meningkatkan   mutu pendidikan nasional, pemerintah khususnya    melalui Kemenristek dikti terus    menerus    berupaya  melakukan berbagai  perubaha n  dan  pembaharuan sistem pendidikan kita. Salah satu upaya yang  sudah  dan sedang  dilakukan,  yaitu menerapkan   standar   kualitas   layanan pendidikan.
Tahap sensorik-motorik berlangsung sejak lahir hingga sekitar usia 2 tahun. Pada tahap ini, bayi mengembangkan pemahaman tentang dunia dengan mengoordinasikan pengalaman sensoris (seperti melihan dan mendengar) dengan tindakan-tindakan motorik fisik-sehingga diistilahkan “sensoris-motorik”. Pada awal tahap ini, bayi yang baru lahir memiliki lebih sedikit refleks yang bekerja. Pada akhir tahap sensoris-motorik,anak berusia 2 tahun dapat menghasilkan pola yang kompleks dan menggunakan simbol-simbol primitif. Kami meringkas deskripsi Piaget mengenai bagaimana bayi berkembang :

No
Subtahap
Usia
Deskripsi
Contoh
1.
Refleks sederhana
Lahir-1 bulan
Koordinasi sensasi dan tindakan melalui perilaku reflektif
Refleks rooting (memalingkan muka bila pipinya disentuh),mengisap,dan menggenggam; bayi yang baru lahir secara reflek akan mengisap ketika bibirnya disentuh
2.
Kebiasaan pertama dan reaksi sirkular primer
1-4 bulan
Koordinasi sensasi dan dua jenis skema: kebiasaan (refleks)dan reaksi sirkular primer (reproduksi dari sebuah peristiwa yang awalnya terjadi secara kebetulan). Fokus utamanya masih pada tubuh bayi
Mengulang sensai tubuh dari pengalaman pertama yang dialami secara kebetulan (misalnya mengisap ibu jari);kemudian bayi mungkin mengakomodasikan tindakan-tindakan dengan mengisap jempol mereka secara berbeda dari yang mereka isap dari puting susu.
3.
Reaksi sirkular sekunder
4-8 bulan
Bayi menjadi lebih berorientasi pada objek, bergerak di luar kesibukandengan diri sendiri; mengulangi tindakan yang membawa hasil yang menarik atau menyenangkan.
Bayi berbisik untuk membuat seseorang tetap dekat,saat orang-orang beranjak pergi,bayi bebisik lagi.
4.
Koordinasi reaksi sirkular sekunder
8-12 bulan
Koordinasi penglihatan dan sentuhan koordinasi tangan-mata;koordinasi skema dab intensional.
Bayi memanipulasi sebuah tongkat untuk menarik sebuah mainan yang menarik yang berda dalam jangkauan.
5.
Reaksi sirkular tersier kebaruan,dan rasa ingin tahu
12-16 bulan
Bayi menjadi tertarik oleh banyak sifat-sifat objek dan berbagai cara mereka yang dapat membuat sesuatu terjadi pada objek tersebut; mereka bereksperimen dengan perilaku baru.
Sebuah blok dapat dibuat jatuh,berputar,membentur objek lagi,dan meluncur di tanah
6.
Internalisasi skema
18-24 bulan
Bayi mengembangkan kemampuan untuk menggunakan simbol-simbol primitif dan bentuk representasi mental yang bertahan lama.
Bayi yang tidak pernah menunjukkan perilaku marah sebelum ia melihat seorang teman bermain mengamuk;bayi tersebut menyimpan memori kejadian itu,kemudian membuang sendiri satu memori pada hari berikut
Selanjutnya hal ini dapat kita realisasikan kepada keberhasilan   pembelajaran   pencak   silat dasar    sangat    ditentukan     oleh    faktor,    (1) perumusan  tujuan;  (2)  penyusunan  materi;  (3) penetapan     metode     dan     strategi;     dan     (4) penyusunan  evaluasi.  Tujuan  pembelajaran  harus dirumuskan  secara menyeluruh  atau  mencakup semua materi yang digariskan dalam silabus mata kuliah  yang  terdiri  dari,  (a)  aspek  pengetahuan (cognitive), (b)    sikap (affective), (c) gerak (motorik), dan  (d) sosio-emosional.    Dalam penyusunannya  harus  sistematis  yaitu  dari  yang sederhana menuju yang lebih kompleks.Zainul Johor.
Permensasai objek adalah salah satu hal yang menonjol dalam pencapaian kognitif pada masa bayi. Contoh : bayi laki-laki usia 5 bulan di dudukkan dan di hadapkan pada sebuah boneka monyet yang di taruh di atas meja tepat berada di depannya. Bayi terssebut melihat pada mainan monyet (kiri), tetapi ketika pandangannya ke mainan itu di halangi (kanan), ia tidak mencari. Beberapa bulan kemudian, ia akan mencari mainan monyet tersembunyi tersebut, mencerminkan adanya permanensi objek (untuk perkembangan kognitif).
Otot-otot   yang melakukan  kontraksi  dengan  cepat mempunyai  retikulum  sarkoplasma yang   lebih   banyak.   Pada ujung retikulum  sarkoplasma  akan  melebar sebagai   terminal sisterna.   Posisinya sangat   dekat   dengan   tubulus   T. Struktur  ini sangat besar peranannya  dalam  proses  kontraksi karena berfungsi sebagai saluran Ca (Ca    chanel). fungsi    retikulum sarkoplasma adalah melepaskan ion Ca (calsium) selama proses relaksas Anak belajar bermain bulutangkis 
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Newer Post Older Post Home

0 Comments:

Post a Comment

Followers

Popular Posts

  • Cara Meningkatkan Kesegaran Jasmani
    Kesegaran jasmani merupakan suatu yang dipengaruhi oleh aktifitas fisik latihan olahraga yang dilakukan sehari-hari. Semakin banyak akti...

Translate

Pageviews

Subscribe Here

Sign up here with your email.

Categories

  • Ilmu Melatih
  • Karate
  • Karateka
  • Kata Jion
  • Kerjurnas Forki
  • Kondisi Fisik
  • Optimalisasi Latihan Fisik Karate
  • Program Latihan
  • WKF
  • Home
  • About
  • Contact

Video Of Day

Social Plugin

  • facebook
  • twitter
  • pinterest
  • instagram
  • vk
  • youtube
  • instagram
  • youtube
  • whatsapp
  • rss

Fashion[oneright]

  • Ilmu Melatih
  • Karate
  • Karateka
  • Kata Jion
  • Kerjurnas Forki
  • Kondisi Fisik
  • Optimalisasi Latihan Fisik Karate
  • Program Latihan
  • WKF

Tag Cloud

  • Ilmu Melatih
  • Karate
  • Karateka
  • Kata Jion
  • Kerjurnas Forki
  • Kondisi Fisik
  • Optimalisasi Latihan Fisik Karate
  • Program Latihan
  • WKF

Categories

  • Ilmu Melatih 5
  • Karate 7
  • Karateka 7
  • Kata Jion 1
  • Kerjurnas Forki 2
  • Kondisi Fisik 6
  • Optimalisasi Latihan Fisik Karate 6
  • Program Latihan 1
  • WKF 6

Advertisement

Advertisement

About Me

  • Arie Asnaldi
  • Arie Asnaldi

Jurnal Berkarya

Jurnal Berkarya

Jurnal Humanities

Jurnal Humanities

IJKPE

IJKPE

Copyright © Yukan'na Shinju | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates