Yukan'na Shinju

Inspirasi dan Realitas

  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Downloads
    • Dvd
    • Games
    • Software
      • Office
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Uncategorized

Monday, 22 April 2019

Uraian Kemampuan Motorik

 Arie Asnaldi     22 April     No comments   

Oleh: 

Arie Asnaldi
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi 
Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Padang
asnaldi@fik.unp.ac.id

1.      Pengertian Kemampuan Motorik
Menurut Depdikbud dalam Gusril (2008 : 10),“Kemampuan adalah kecakapan, kekuatan dan kesanggupan melakukan sesuatu”. Dari pendapat tersebut kemampuan dapat diartikan sebagai kecakapan dan kesanggupan siswa dalam melakukan suatu aktivitas gerak. Dalam kehidupan manusia gerak merupakan suatu kebutuhan dan mempunyai nilai yang sangat penting bagi manusia itu sendiri. Mengapa dapat dikatakan demikian ? Karena melalui gerak manusia dapat mengatasi berbagai persoalan dalam hidupnya. Gerak dibutuhkan manusia untuk menjalani kegiatannya sehari – hari serta melalui gerak manusia dapat belajar dan mengalami sendiri suatu pengalaman gerak sesuai dengan banyaknya gerak yang ia lakukan atau latihan.
Berbicara masalah gerak, tentu hal ini tidak terlepas dari istilah motorik. Banyak orang berpendapat bahwa gerak dan motorik punya arti yang sama padahal sebenarnya mempunyai arti yang berbeda. Pengertian gerak dan motorik seringkali tidak dapat dipisahkan, karena keduanya memang terdapat hubungan saling mempengaruhi. Menurut Kiram (2000 : 5), “motorik adalah suatu peristiwa laten yang meliputi keseluruhan proses – proses pengendalian dan pengaturan fungsi – fungsi fisiologis maupun secara spikis yang menyebabkan terjadinya  suatu gerak”. Dari pendapat tersebut terlihat jelas bahwa motorik dengang gerak itu berbeda akan tetapi saling berkaitan. Menurut Kiram (2000 : 5), “gerak diartikan sebagai sebuah perubahan tempat, posisi, dan kecepatan tubuh atau bagian tubuh manusia yang terjadi dalam suatu dimensi ruang, waktu dan dapat diamati secara objektif”. Dari pendapat di atas motorik merupakan suatu pristiwa laten yang akan menyebabkan terjadinya gerak sedangkan gerak merupakan sebagai aplikasi atau realisasi nyata yang nampak dari hasil proses motorik tersebut.
Gerak merupakan sesuatu yang dapat diamati sedangkan motorik merupakan proses terjadinya gerak. Kemudian perkembangan motorik tercermin dari munculnya keterampilan baru. Misalnya jika kita perhatikan pada awalnya anak – anak bergerak tanpa sengaja (reflek), kemudian gerak anak semakin lama semakin berkembang dan anak – anak mendapatkan keterampilan baru seperti berlari, melompat dan lain sebagainya. Untuk mengembangkan keterampilan ini anak – anak harus banyak melakukan latihan dan mengulang keterampilan tersebut berkali – kali sampai terjadinya kesempurnaan keterampilan gerak.
“Kemampuan motorik adalah suatu kesanggupan dan kecakapan seseorang yang dapat mempermudahnya dalam melakukan keterampilan gerak (Gusril, 2008 : 12)”. Dari pendapat di atas dapat kita katakan kemampuan mtororik tersebut merupakan kesanggupan seseorang dalam melakukan suatu aktivitas. Lebih lanjut dijelaskan Lutan dalam Gusril (2008 : 12), “kemampuan motorik juga merupakan kualitas umum yang dapat ditingkatkan melalui latihan”. Artinya, kemampuan motorik merupakan kesanggupan seseorang dalam melakukan suatu aktivitas gerak yang bisa ditingkatkan jika melalui latihan. Pendapat lain menyatakan, “bahwa kemampuan motorik adalah kemampuan individual yang mendasari penampilan dalam berbagai keterampilan motorik (Burton dalam Gusril, 2008 : 12)”. Dengan demikian, kemampuan motorik dapat diartikan sebagai kualitas kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan, yang dipandang sebagai landasan berhasil atau tidaknya untuk menyelesaikan keterampilan gerak. Seseorang akan bisa melakukan suatu keterampilan yang lebih rumit dengan sempurna jika seseorang tersebut memiliki tingkat kemampuan motorik yang lebih baik. Berikut skema proses terjadinya gerak :


Gambar 1. Proses Terjadinya Gerak
Sumber : (Giri, 2013 : 190)
Kemampuan motorik ini sangat penting dimiliki oleh anak terutama bagi siswa sekolah dasar. Karena kemampuan motorik dipandang sebagai landasan bagi perkembangan keterampilan gerak anak dan sebagai landasan keberhasilan anak di masa yang akan datang dalam melakukan tugas keterampilan olahraga. Artinya pada anak sekolah dasar kemampuan motorik adalah salah satu aspek penting dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Kemampuan motorik adalah salah satu tujuan dan fungsionalisasi potensi yang dimiliki siswa yang diperoleh dari pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan disekolah.
Kemampuan motorik setiap orang berbeda – beda satu sama lainnya. Karena, kemampuan motorik tergantung kepada banyaknya pengalaman gerak yang dialami dan dikuasainya. “Perbedaan tersebut ditentukan oleh perbedaan kemampuan kondisi dan koordinasi yang dimiliki seseorang, perbedaan usia, perbedaan pengalaman gerakan, perbedaan jenis kelamin, perbedaan kognitif, perbedaan frekuensi latihan dan lain sebagainya (Kiram, 200 : 23)”. Menurut Magill dalam Gusril (2008 : 13), ”menyatakan kemampuan motorik dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu : kemampuan persepsi motorik (perceptual motor ability) dan kemampuan ketangkasan fisik (physical abilities)”.
Menurut Sayuti (2011 : 81), “Persepsi tidak dapat dilihat secara terpisah atau berdiri sendiri dari domain kognitif maupun psikomotorik”. Kemampuan persepsi motorik merupakan kesanggupan anak dalam menerima dan menanggapi  berbagai bentuk rangsangan (stimulus) baik yang datang dari dalam maupun dari luar dirinya. Rangsangan itu bisa dalam bentuk suara, sinar, sentuhan, bau dan rasa yang dirasakan oleh alat indra seseorang. Sedangkan kemampuan ketangkasan fisik merupakan kesanggupan anak dalam bentuk pengaplikasian dari proses persepsi atau output dari persepsi motorik tersebut dalam bentuk melakukan suatu aktivitas gerak.
2.      Unsur – Unsur Kemampuan Motorik
Menurut Gusril (2008 : 16), “adapun unsur – unsur yang terkandung dalam kemampuan motorik yaitu : kekuatan, koordinasi, kecepatan, keseimbangan dan kelincahan yang dapat dikembangkan secara penuh melalui program latihan”. Artinya, kemampuan motorik seseorang dapat dilihat dari beberapa unsur - unsur tersebut, dengan melatihnya secara terus - menerus maka kemampuan motorik seseorang akan meningkat sesuai dengan banyak pengalaman gerak yang dimilikinya. Adapun cara untuk mengetahui tingkat kemampuan motorik seseorang yaitu dengan memberikan beberapa bentuk tes yang sudah ada, yang mana pada tes tersebut mengandung unsur – unsur sesuai dengan pendapat tersebut.
“Kekuatan adalah kemampuan sekelompok otot untuk menimbulkan tenaga sewaktu kontraksi (Gusril, 2008:16)”. Dari pendapat di atas kekuatan merupakan kemampuan otot untuk menimbulkan tenaga dalam melakukan suatu aktivitas. Sedangkan menurut Syafruddin (1999 : 36), “secara fisiologis kekuatan merupakan kemampuan otot mengatasi beban atau tahanan”. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kekuatan merupakan kemampuan seseorang dalam menggunakan suatu gaya dalam berbagai bentuk aktivitas yang melibatkan otot – ototnya. Oleh karena itu kekuatan otot sangat penting untuk dimiliki oleh seorang anak. Kekuatan otot tersebut berperan untuk membantunya dalam menjalankan aktivitasnya sehari – hari dan mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan disekolah. Yang mana pada usia anak – anak  banyak di isi dengan aktivitas bermain yang banyak menggunakan fisik seperti berjalan, berlari, melompat, melempar, mendorong, bergantung dan memanjat.
“Koordinasi adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan secara tepat, cermat dan ifisien, (Wahjoedi, 2001 : 61)”. Dari pendapat di atas, dapat kita ketahui bahwa koordinasi merupakan kemampuan seseorang dalam melakukan suatu gerakan yang lebih rumit secara cepat dan tepat.
Menurut Wahjoedi (2001 : 61), “Kecepatan adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan dalam waktu yang sesingkat – singkatnya”. Dari pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa kecepatan merupakan kemampuan seseorang dalam berpindah posisi dari suatu titik ke titik yang lainnya dalam waktu yang sesingkat – singkatnya.
“Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan posisi atau sikap tubuh secara tepat pada saat melakukan gerakan (Wahjoedi, 2001 : 61)”. Dari pendapat tersebut jelas bahwa keseimbangan merupakan kemampuan seseorang dalam mempertahankan tubuhnya dalam berbagai posisi. Sedangkan menurut Wahjoedi (2001 : 61), “kelincahan adalah kemampuan tubuh untuk mengubah arah secara cepat tanpa adanya gangguan keseimbangan atau kehilangan keseimbangan”. Dari pendapat tersebut dapat diartikan bahwa kelincahan merupakan kemampuan seseorang dalam mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat dari suatu tempat ke tempat yang lain dalam waktu yang sesingkat – singkatnya.
3.      Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Motorik
Menurut Gusril (2008 : 11), “kemampuan motorik dipengaruhi oleh faktor mekanik dan fisik”. Adapun faktor mekanik terdapat unsur – unsur sebagai berikut:
a.       Faktor keseimbangan yang terdiri dari pusat gaya, garis gaya dan dasar penyokong badan.
b.      Faktor pemberi daya yang terdiri dari gerak yang lamban, percepatan dan aktivitas/reaksi.
c.       Faktor penerima daya yang terdiri dari daerah permukaan dan jarak.
d.      Kemampuan lakomotor terdiri dari fase refleks, fase belum sempurna, fase dasar dan fase spesialisasi.
e.       Kemampuan manipulatif
f.       Kemampuan yang stabil
Sedangkan faktor fisik terdapat unsur – unsur sebagai berikut :
a.       Faktor kesegaran jasmani yang terdiri dari kekuatan, daya tahan aerobic, daya tahan kelentukan, dan komposisi tubuh.
b.      Faktor kesegaran gerak (motor fitness) yang terdiri dari kecepatan, kelincahan, koordinasi, keseimbangan dan daya ledak (power).

Dari pendapat ahli di atas, maka faktor – faktor yamg mempengaruhi kemampuan motorik seseorang dapat di bagi menjadi dua yaitu kondisi internal dan eksternal. Kondisi internal mencakup karakteristik yang melakat pada individu, seperti tipe tubuh, motivasi dan lain sebagainya yang membedakan seseorang dengan yang lainnya. Sedangkan kondisi eksternal mencakup faktor – faktor yang terdapat di luar individu yang memberikan pengaruh terhadap individu tersebut seperti rangsangan dan lain sebagainya.
4.      Tahap Kemampuan Motorik
Menurut Fitts dan Posner dalam Lutan (1988 : 305), “menyatakan tahap – tahap belajar motorik yakni tahap kognitif, tahap asosiatif dan tahap otomatis”. Dari pendapat di atas ada tiga tahap belajar motorik yaitu tahap kognitif, asosiatif dan otomatis. Yang mana pada tahap kognitif sesesorang hanya mengetahui saja misalnya bagaimana cara menendang bola. Namun pada tahap asosiatif seseorang sudah mempraktek bagaimana cara menendang bola, jika salah kemudian dikoreksi dan dipraktekkan kembali. Setelah melalui banyak latihan dan koreksi maka akan sampai pada tahap otomatis.
Pada masa anak – anak usia sekolah dasar pada umumnya memiliki pengalaman – pengalaman gerakan. Pengalaman gerakan yang mereka miliki pada umumnya pengalaman yang mereka peroleh pada dari berbagai aksi motorik yang mereka lakukan dari kehidupan sehari – hari. Artinya, pengalaman gerakan yang mereka miliki terbatas pada variasi – variasi yang mereka lakukan sehari – hari. Seperti berlari, berjalan, melompat, melempar, berguling, memanjat dan lain sebagainya. Tetapi belum lagi terarah pada suatu cabang olahraga tertentu, walaupun pengalaman gerakan yang mereka miliki tersebut akan membantu mempermudah penguasaan keterampilan motorik olahraga. Seorang anak akan menguasai suatu keterampilan jika telah melewati banyak koreksi dan latihan yang panjang.
“Kemampuan seseorang untuk dapat menguasai keterampilan – keterampilan motorik olahraga berbeda – beda, perbedaan tersebut ditentukan oleh : kemampuan kondisi dan koordinasi yang dimiliki, perbedaan usia, pengalaman gerakan, jenis kelamin, frekuensi latihan, perbedaan tujuan dan motivasi dalam mempelajari suatu keterampilan motorik serta perbedaan suatu kemampuan kognitif (Kiram, 2000:23)”.

Dari pendapat di atas, dalam hal penguasaan suatu keterampilan guru pendidikan jasmani Sekolah Dasar perlu memahami setiap ciri - ciri koordinasi gerakan yang merupakan faktor penentu keberhasilan seseorang dalam penguasaan keterampilan motorik dalam olahraga.
5.      Fungsi Kemampuan Motorik
Semakin banyak siswa melakukan aktivitas gerak maka unsur – unsur kemampuan motorik akan terus terlatih. Pengalaman gerak tersebut akan tersimpan dalam memori seseorang individu dan pada kesempatan lainnya akan teringat kembali apabila mengalami atau melakukan gerakan yang sama. Maka semakin banyak pengalaman gerak yang dimiliki oleh siswa Sekolah Dasar tentu ini akan mempercepat perkembangan siswa tersebut dalam melakukan aktivitas motorik.
“Kiram dalam Gusril menyatakan ada tiga dorongan yang timbul bagi anak berusia 6 – 12 tahun dalam pengembangan tugas – tugasnya (a) dorongan dari lingkungan rumah ke kelompok sejawat / peer group, (b) dorongan pada realisasi kerja adan suasana bermain yang masing – masing memerlukan neuromuskuler, (c) dorongan ke dalam konsep dunia dewasa yang memerlukan peningkatan keterampilan, seni berlogika dan komunikasi”.



Cureton dalam Gusril (2008 : 17), “menyatakan fungsi utama kemampuan motorik adalah untuk mengembangkan kesanggupan dan kemampuan setiap individu yang berguna untuk mempertinggi daya kerja”. Dari pendapat tersebut dapat kita artikan bahwa kemampuan motorik sangat berperan penting bagi seorang individu, kemampuan motorik berfungsi sebagai landasan bagi siswa Sekolah Dasar untuk menguasai keterampilan motorik yang lebih khusus. Keterampilan motorik khusus tersebut bisa ditingkatkan dan berkembang secara bertahap melalui banyaknya latihan yang dialami individu, salah satu bentuk pemberian latihan tersebut adalah dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan disekolah.

  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Related Posts:

  • Perlu Diperhatikan Dalam Olahraga Energi adalah kemampuan untuk beroperasi atau bekerja sebagai hasil dari aktivitas      reaksi kimia di dalam sel-sel tubuh.… Read More
  • PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI Standarisasi kualitas sumber daya manusia dalam segala bidang profesi merupakan salah satu tuntutan bagi upaya memenangkan persaingan dimasa depan, … Read More
  • Good and Clean Governance            Butir-Butir Unggulan yang nyata dan handal yang telah di capai sistem Pendidikan Nasional selama ini adala… Read More
  • Hakekat Olahraga Olahraga   saat ini   sudah menjadi sebuah trend   atau gaya hidup bagi sebagian orang, bahkan untuk sebagian orang yan… Read More
  • Sepintas Tentang Modernisasi Sumber Gambar: http://dosensosiologi.com/wp-content/uploads/2018/03/Teori-Modernisasi.png Modernisasi yang lahir di Barat akan cenderung ke arah… Read More
Newer Post Older Post Home

0 Comments:

Post a Comment

Followers

Popular Posts

  • MENGELOLA PERUBAHAN, KONLFIK DAN BURNOUT
    Perubahan adalah suatu yang konstan dalam organisasi. Para manejer harus berpartisipasi dan menggunakan perubahan untuk mengarahkan kembali...
  • Pukulan Oi-Tsuki & Metode Latihan
    Pukulan Oi-Tsuki merupakan teknik dasar pukulan yang wajib dikuasai siswa dengan benar. Teknik pukulan yang benar adalah teknik yang meng...

Translate

Pageviews

12512

Subscribe Here

Sign up here with your email.

Categories

  • Ilmu Melatih
  • Karate
  • Karateka
  • Kata Jion
  • Kerjurnas Forki
  • Kondisi Fisik
  • Optimalisasi Latihan Fisik Karate
  • Program Latihan
  • WKF
  • Home
  • About
  • Contact

Video Of Day

Social Plugin

  • facebook
  • twitter
  • pinterest
  • instagram
  • vk
  • youtube
  • instagram
  • youtube
  • whatsapp
  • rss

Fashion[oneright]

  • Ilmu Melatih
  • Karate
  • Karateka
  • Kata Jion
  • Kerjurnas Forki
  • Kondisi Fisik
  • Optimalisasi Latihan Fisik Karate
  • Program Latihan
  • WKF

Tag Cloud

  • Ilmu Melatih
  • Karate
  • Karateka
  • Kata Jion
  • Kerjurnas Forki
  • Kondisi Fisik
  • Optimalisasi Latihan Fisik Karate
  • Program Latihan
  • WKF

Categories

  • Ilmu Melatih 5
  • Karate 7
  • Karateka 7
  • Kata Jion 1
  • Kerjurnas Forki 2
  • Kondisi Fisik 6
  • Optimalisasi Latihan Fisik Karate 6
  • Program Latihan 1
  • WKF 6

Advertisement

Advertisement

About Me

  • Arie Asnaldi
  • Arie Asnaldi

Jurnal Berkarya

Jurnal Berkarya

Jurnal Humanities

Jurnal Humanities

IJKPE

IJKPE

Copyright © 2025 Yukan'na Shinju | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates