Latihan sirkuit adalah sebuah latihan berkembang program latihan yang
dikembangkan oleh R.E. Morgan dan G.T. Anderson pada tahun 1953 di University
of Leeds di Inggris . Karena pos-pos dari program latihan di susun dalam suatu
putaran, metode ini disebut latihan sirkuit. Menurut J.L.Thompson,(1993:107) menjelaskan bahwa :
“Latihan Metode
Latihan Sirkuit adalah suatu latihan
diberikan kepada latihan – latihan tahanan yang dikelompokkan menjadi suatu
guna mencapai kondisioning umum maupun khusus. latihan – latihannya dilakukan dalam pengaturan putaran yang
memungkinkan si atlet untuk kemajuan dari tempat latihan yang satu ke tempat
berikutnya hingga semua tempat/situasi latihan telah sempat di datanginya.
Dengan selesainya semua latihan, disebut satu sirkuit,latihan ini adalah ideal
bagi grup – grup kecil atau grup besar atlet–atlet yang bekerja bersama–sama”
M. Sajoto (1995:83) juga
mengungkapkan bahwa latihan sirkuit adalah suatu program latihan terdiri dari beberapa stasiun
dan di setiap stasiun seorang atlet melakukan jenis latihan yang telah
ditentukan. Satu sirkuit latihan dikatakan selesai, bila seorang atlet telah
menyelesaikn latihan di semua stasiun sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan.
Bompa dalam Syafrudin menyatakan bahwa sirkuit training adalah salah satu
nama latihan dengan stasiun yang dilakukan secara circle atau
berurutan hingga kembali kesemula yang dapat terdiri dari circuit pendek 6-9
stasiun, circuit menengah 9-12, circuit panjang 12-15. Sedang
Setiawan mengungkapkan bahwa latihan sirkuit dapat mengembangkan kondisi
fisik seperti daya tahan, kelentukan, kelincahan, dan kekuatan. Satu kali
latihan dalam setiap stasiun dilakukan 30 detik dan satu sirkuit dilakukan
15-20 menit. Kemudian istirahat antar stasiun adalah 15-20 detik, dan istirahat
satu circuit 1-3 menit.
Kemudian Fox menyatakan bahwa latihan sirkuit berisi sejumlah stasiun dinama
seorang atlet melakukan latihan dalam waktu tertentu. Setelah menyelesaikan
satu stasiun, maka pindah pada stasiun yang lain dengan waktu yang ditentukan
juga.
Harsono mengungkapkan bahwa keuntungan latihan dengan menggunakan sistem
sirkuit adalah; a) meningkatkan berbagai komponen kondisi fisik secara serempak
dalam waktu relatif singkat, b) setiap atlet dapat berlatih menurut kemajuannya
masing-masing, c) setiap atlet dapat mengkoreksi kemajuannya sendiri, d)
latihan mudah di awasi, e) hemat waktu, karena dalam waktu yang relatif singkat
dapat menampung banyak orang berlatih sekaligus.
Ciri pada latihan kekuatan sistem sirkuit, jumlah beban relatif lebih
ringan dimana waktu ditentukan 30 detik, sehingga irama angkatan dipercepat.
Hal ini menunjukkan bahwa prinsip penekanan terhadap kecepatan gerakan akan
memberikan peluang yang baik dalam rangka peningkatan speed strengh atau
power. Upaya untuk mengangkat beban dengan tempo waktu tertentu akan merangsang
kerja otot terhadap kondisi latihan yang diberikan. Cara Melakukan
Metode Latihan Sirkuit
1.
Dalam suatu
daerah atau area tertentu ditentukan beberapa pos, misalnya 8 pos.
2.
Di setiap pos,
siswa harus melakukan bentuk latihan tertentu
3.
Biasanya
berbentuk latihan kondisi fisik, seperti kekuatan, kecepatan, kelincahan dll.
4.
Latihan dapat
dilakukan tanpa atau dengan menggunakan bobot/.
Latihan sirkuit dapat memperbaiki secara serempak fitnes keseluruhan dari tubuh, yaitu
komponen power, daya tahan, kecepatan,
fleksibilitas, mobilitas dan komponen-komponen lainnya. Dalam program pelatihan ini biasanya digunakan peralatan mesin,
peralatan hidraulik, beban tangan dan biasanya jarak tiap stasiun 15 detik
sampai 3 menit untuk menjaga agar otot tidak kelelahan. Bentuk-bentuk latihan
dalam sirkuit adalah kombinasi dari semua unsur fisik. Latihannya bisa berupa
lari naik turun tangga, lari ke samping, ke belakang, melempar bola, memukul
bola dengan raket, melompat, berbagai bentuk latihan beban dan sebagainya.
Bentuk latihannya biasanya di susun dalam lingkaran.
Latihan sirkuit ini, didasarkan pada asumsi bahwa seorang atlet akan dapat
mengembangkan kekuatan, daya tahan, kelincahan dan total fitnessnya dengan cara
:
1.
Melakukan
sebanyak mungkin pekerjaan dalam suatu jangka waktu tertentu.
2.
Melakukan suatu
jumlah pekerjaan atau latihan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Dalam
mengembangkan program latihan sirkuit harus memperhatikan karakteristik berikut
ini:
1. Sirkuit pendek
terdiri dari 6 latihan, normal terdiri 9 latihan dan panjang terdiri 12 latihan.
Total lama latihan antara 10-30 menit, biasanya dilakukan tiga putaran.
2. Kebutuhan fisik
harus ditingkatkan secara progresif dan perorangan. Karena satu set terdiri
dari pos-pos, maka disusun latihan yang penting, beberapa atlet diikutsertakan
secara simultan.
3. Sirkuit
harus disusun untuk otot-otot secara bergantian.
4. Keperluan
latihan perlu diatur secara teliti dengan memperhatikan waktu atau jumlah
ulangan yang dilakukan.
5. Meningkatkan
unsur-unsur latihan, waktu utuk melakukan sirkuit dapat dikurangi tanpa
mengubah jumlah ulangan atau beban, atau menambah beban atau jumlah ulangan.
6. Karena satu set
terdiri dari pos-pos, maka disusun latihan yang penting, beberapa atlet
diikutsertakan secara simultan.
7. Interval
istirahat diantara sirkuit kira-kira dua menit tetapi dapat berubah sesuai
dengan kebutuhan atlet. Metode denyut nadi dapat digunakan untuk menghitung
interval istirahat. Jika jumlah nadi di bawah 120 kali, sirkuit lanjutan dapat
dimulai.
8.
Latihan beban
(weight training)
Program latihan sirkuit menggunakan beban yang ringan seperti push- up, squat, sit-up yang
kemudian dikombinasikan dengan olahraga aerobik seperti lari atau bersepeda, maka pada latihan sirkuit sistim energi yang
digunakan yaitu sitem energi anaerobik. Anaerobik merupakan sistem energi yang
mampu bekerja dengan intensitas tingkat tingkat tinggi, tetapi intesitas tinggi
ini menghambat atau mencegah pemindahan zat buang atau limbah disebabkan tidak
cukupnya ketersediaan oxigen yang dapat digunakan. (Thomson, 1991: 23).
Latihan sirkuit biasa dilakukan di
tempat terbuka (outbond) yang terdiri dari beberapa pos, pada tiap posnya
menekankan pada latihan kekuatan dengan repetisi tertentu kemudian diselingi
dengan latihan aerobik selama beberapa detik sampai dengan menit untuk menuju
ke pos berikutnya (Dofi Pebriadi, 2012:6). Materi latihan yang digunakan pada metode latihan sirkuit ini adalah berbagai macam bentuk push-up yang berbeda pada setipa kali
pertemuan, perbedaan push-up tersebut
dapat dilihat dari bentuk dan tingkatan kesulitan dalam melaksana push-up tersebut, dan disamping itu
diberikan latihan selingan yang tidak mengarah pada daya ledak otot lengan agar
tidak terjadinya tingkat kelelahan otot, berikut macam – macam bentuk push-up yang digunkan dalam metode
latihan sirkuit serta selingan yang
digunakan untuk mengatasi kelelahan otot:
a.
Push-ups
-
Push-ups biasa
-
Wide grip push-ups
-
Staggered push-ups
-
Spiderman push-ups
-
Piyo push-ups
-
Leterai plank walks with push-ups
-
Side to side push-ups
-
Feet elevatet push-ups
-
Push-ups tepuk
tanmgan
b.
Selingan untuk
menghindari kelelahan otot lengan.
-
Sit-up
-
Sguat trans
-
Sit-up adu siku
-
Lari ditempat
-
Skiping
-
Lari ditempat
kaki kebelakang
-
Back-up
-
Lompat gagak
-
Lari ditempat
kaki di injit
0 Comments:
Post a Comment