Oleh:
Arie Asnaldi
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Padang
asnaldi@fik.unp.ac.id
Disiplin adalah proses pengarahan atau mengabdikan kehendak-kehendak langsung, dorongan keinginan atau kepentingan kepada suatu cita-cita atau tujuan tertentu untuk mencapai efek yang lebih besar.
Menurut klausemeier dalam Prayitno (1971), sisw adikatakan dsiplin jka siswa mulai mengerjakan tugas tepat waktu dan berusaha menyelesaikan tugas-tugas baik yang direncanakan oleh dirinya sendiri, oleh guru , atau oleh kelompok dalam semua bidang kurikulum, bukan hanya untuk bidang kurikulum tertentu saja.
Dalam olahraga disiplin adalah suatu keharusan karena tanpa disiplin terlalu riskan atau berani untuk dapat memperkirakan tujuan latihan olahraga dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
b. Serius
Menurut Klausemeier dalam Prayitno (1971), siswa dikatakan serius jika siswa bertanggung jawab dalam keberhasilan dalam belajar, bukan hanya sekedar syarat minimal. Siswa belajar terus di dalam maupun di luar sekolah tanpa tergantung pad abimbingan guru. Dalam hal ini siswa yang akan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, meskipun pelatihnya sedang berhalangan hadir pada saat latihan, maka siswa yang serius akan tetap latihan sendiri atau bersama dengan teman-temanya dengan senang.
c. Kesenangan
Kesenangan pada sesuatu hal merupakan salah satu ciri peserta didik yang memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar. Siswa yang memiliki motivasi dalam dari dalam diri karena kesengan, maka apapun yang dikerjakan akan mendapatkan hasil yang diinginkan. Jika siswa sudah senang dalam mengerjakan sesuatu, maka semagat belajar, disiplin, serius, dan kreativitas akan muncul dengan sendirinya, tanpa adanya pemaksaan yang datang dari luar.
d. Semangat belajar
Semangat belajar yang dimiliki oleh setiap individu juga merupakan salah satu ciri peserta didik yang memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar. Siswa yang bersemangat akan selalu mengikuti tahap demi tahap dalam setiap proses pembelajaran dengan sungguh-sungguh tanpa adanya paksaan dari orang lain.
Dalam kegiatan kegiatan ekstrakurikuler Bola voli., agar prestasi dapat diraih maka dapat diperlukan semangat latihan yang tinggi, meskipun harus mengorbankan waktu bermain.
e. Kreatifitas
Kreatifitas merupakan suatu sifat yang akan diharapkan seseorang dari pengaktualisasikan diri, mereka adalah asli, invetif dan inovatif meskipun tidak selalu dalam pengertian menghasilkan suatu karya seni, tidak semua mereka adalah penulis, seniman atau penggubah lagu. Maslow dalam Schultz duane (1991) menyamakan kreatifitas ini dengan daya cipta dan daya khayal naif yang dimiliki anak-anak. Suatu cara yang tidak berprasangka dan langsung melihat kepada hal-hal. Kebanyakan diantara kita kehilangan kreatifitas masa kanak-kanak karena pengaruh sekolah dan kekuatan-kekuatan sosial lain, tetapi pengaktualisasikan diri mempertahankannya dan mendapatkannya kembali kelak dalam kehidupan.
Maka kreatifitas lebih merupakan suatu sikap, suatu ungkapan kesehatan psikologis dan lebih mengenal cara bagaimana kita mengamati dan bereaksi dalam dunia dan bukan mengenai hasil-hasil yang sudah selsesai. Jadi orang-orang dalam pekerjaan apa saja dapat memperlihatkan kreatifitas, khususnya siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dalam bidang olahraga apapun juga dapat memperlihatkan kreatifitas.
Arie Asnaldi
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Padang
asnaldi@fik.unp.ac.id
Motivasi diri dari dalam diri individu dapat ditumbuhkan dengan jalan lebih mengenal dan memenuhi objek yang disenangi. Untuk itu diperlukan lebih jauh apakah seseorang termotivasi atau tidak. Ada beberapa variabel dari motivasi diantaranya :
a. DisiplinDisiplin adalah proses pengarahan atau mengabdikan kehendak-kehendak langsung, dorongan keinginan atau kepentingan kepada suatu cita-cita atau tujuan tertentu untuk mencapai efek yang lebih besar.
Menurut klausemeier dalam Prayitno (1971), sisw adikatakan dsiplin jka siswa mulai mengerjakan tugas tepat waktu dan berusaha menyelesaikan tugas-tugas baik yang direncanakan oleh dirinya sendiri, oleh guru , atau oleh kelompok dalam semua bidang kurikulum, bukan hanya untuk bidang kurikulum tertentu saja.
Dalam olahraga disiplin adalah suatu keharusan karena tanpa disiplin terlalu riskan atau berani untuk dapat memperkirakan tujuan latihan olahraga dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
b. Serius
Menurut Klausemeier dalam Prayitno (1971), siswa dikatakan serius jika siswa bertanggung jawab dalam keberhasilan dalam belajar, bukan hanya sekedar syarat minimal. Siswa belajar terus di dalam maupun di luar sekolah tanpa tergantung pad abimbingan guru. Dalam hal ini siswa yang akan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, meskipun pelatihnya sedang berhalangan hadir pada saat latihan, maka siswa yang serius akan tetap latihan sendiri atau bersama dengan teman-temanya dengan senang.
c. Kesenangan
Kesenangan pada sesuatu hal merupakan salah satu ciri peserta didik yang memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar. Siswa yang memiliki motivasi dalam dari dalam diri karena kesengan, maka apapun yang dikerjakan akan mendapatkan hasil yang diinginkan. Jika siswa sudah senang dalam mengerjakan sesuatu, maka semagat belajar, disiplin, serius, dan kreativitas akan muncul dengan sendirinya, tanpa adanya pemaksaan yang datang dari luar.
d. Semangat belajar
Semangat belajar yang dimiliki oleh setiap individu juga merupakan salah satu ciri peserta didik yang memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar. Siswa yang bersemangat akan selalu mengikuti tahap demi tahap dalam setiap proses pembelajaran dengan sungguh-sungguh tanpa adanya paksaan dari orang lain.
Dalam kegiatan kegiatan ekstrakurikuler Bola voli., agar prestasi dapat diraih maka dapat diperlukan semangat latihan yang tinggi, meskipun harus mengorbankan waktu bermain.
e. Kreatifitas
Kreatifitas merupakan suatu sifat yang akan diharapkan seseorang dari pengaktualisasikan diri, mereka adalah asli, invetif dan inovatif meskipun tidak selalu dalam pengertian menghasilkan suatu karya seni, tidak semua mereka adalah penulis, seniman atau penggubah lagu. Maslow dalam Schultz duane (1991) menyamakan kreatifitas ini dengan daya cipta dan daya khayal naif yang dimiliki anak-anak. Suatu cara yang tidak berprasangka dan langsung melihat kepada hal-hal. Kebanyakan diantara kita kehilangan kreatifitas masa kanak-kanak karena pengaruh sekolah dan kekuatan-kekuatan sosial lain, tetapi pengaktualisasikan diri mempertahankannya dan mendapatkannya kembali kelak dalam kehidupan.
Maka kreatifitas lebih merupakan suatu sikap, suatu ungkapan kesehatan psikologis dan lebih mengenal cara bagaimana kita mengamati dan bereaksi dalam dunia dan bukan mengenai hasil-hasil yang sudah selsesai. Jadi orang-orang dalam pekerjaan apa saja dapat memperlihatkan kreatifitas, khususnya siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dalam bidang olahraga apapun juga dapat memperlihatkan kreatifitas.
0 Comments:
Post a Comment