Realitas Teknologi MengeKang Mereka

Pada tahapan sekolah dasar seorang guru harus memperhatikan kemampuan yang mendasar pada siswa atau muridnya. Dalam Proses bertujuan untuk mengembangkan bentuk dan persiapan latihan yang dapat meningkatkan kepada kemampuannya gerakan. Salah satu contoh dalam latihan yang diberikan dalam kegiatan ekstrakurikuler seorang guru olahraga tidak harus mengusasi seluruh gerakan dasar karete namun cukup sebagaian saja dalam gerak yang akan diajarkan pada siswa dalam proses pembelajaran untuk pengembangan diri, seperti yang disampaikan.

Selanjutnya Asnaldi (2018) “Di sekolah dasar penekanan pada tujuan untuk mengenal dan mengermari serta menyenangi olahraga. Misalnya saja olahraga pendidikan yang diberikan pada proses pembelajaran yang dirancang khusus dalam kurikulum di sekolah dasar yaitu dalam mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, (penjasorkes) yang menekankan pencapaian tujuan pendidikan”. (Arie Asnaldi, Zulman, Madri M, 2018).

Karena pada prinsipdasarnya pabila guru sudah melihat sebuah keraguan ataupun kesulitan siswa dalam melakukan sebuah gerakan maka disini guru harus menumuka alternative pemecahan masalah dari ketidak mampuan siswa tersebut. Hal senada dengan yg disampai Asnaldi (2019) “Kemampuan gerak dalam proses, penulis melihat secara realitas masih banyak karateka melakukan gerak kihon masih dalam keraguan sehingga gerak yang ditampil telihat kaku dan terhambat, karateka hanya memperhatikan gerak yang diperaga oleh pelatih dan melakukan gerakan tersebut sesuai instruksi. Setalah berlatih gerakan-gerakan dasar (kihon) barulah karateka diberikan pengenal kata”. (Asnaldi, Olahraga, Keolahragaan, & Padang, 2019)

Aktivitas fisik merupakan bagian dari kegiatan olahraga yang mencerminkan keadaan seseorang dalam merealisasikan kemampuan dalam berolahraga. Dalam hal ini dari segi kemampouan daya tahan mereka saja kita perhatikan sangat manja sekali mereka dalam melakukan rutinitas yang seharus bias berjalan kaki dengan jarak kurang dari 1 Km, namun Karena tuntutan aktivitas mereka dengan gaget sehingga harus naik ojek agar cepat pulang danperginya. Menurut Rika (2016) Daya tahan (endurance) diartikan sebagai kesanggupan bekerja dengan intensitas tertentu dalam rentangan waktu yang cukup lama, tanpa kelelahan yang berlebihan. (Padang), 2016).

Pada saat ini banyak masyarakat sudah mengatakan bahwa ini adalah zaman digitalisasi sehingga aktivitas yg dilakukan oleh masyakarakta pada umumnya ataupu pada siswa pada khususnya bukan hal tidak mampu saja akan tetapi tekanan psikologi yang mereka tidak mampu keluar dari lingkaran tersebut sehingga masih besar pengaruh teknologi dalam akativitasnya.

Asnaldi (2016) “Seiring berjalannya waktu perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi dewasa ini yang berlangsung dengan cepat, banyak menyebabkan pergeseran nilai-nilai kehidupan, baik itu nilai sosial, budaya,ekonomi, politik bahkan tanpa terkecuali nilai-nilai olahraga itu sendiri”. (Arie Asnaldi; & Padang), 2016)

Rujukan

Arie Asnaldi, Zulman, Madri M, (FIK-Universitas Negeri Padang. (2018). HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK DENGAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 16 SINTOGA KECAMATAN SINTUK TOBOH GADANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Jurnal Menssana, 3(2), 16–27.

Arie Asnaldi;, & Padang), (Jurusan Pendidikan Olahraga Prodi. Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan; Universita Negeri. (2016). HUBUNGAN PENDEKATAN LATIHAN MASSED PRACTICE DAN DISTRIBUTED PRACTICE TERHADAP KETEPATAN PUKULAN LOB PEMAIN BULUTANGKIS. Jurnal Menssana, 1(2), 20–27.

Asnaldi, A., Olahraga, J. P., Keolahragaan, F. I., & Padang, U. N. (2019). Sosialisasi Program Latihan Motor Ablity Kepada Asisten Pelatih Dojo Lembaga Karate-Do Indonesia Se-Kecamatan Koto Tangah. Jurnal Berkarya Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 67–74. Retrieved from http://jba.ppj.unp.ac.id/index.php/jba/article/view/33/8

Padang), R. S. R. A. A. (Jurusan P. O. F. I. K. U. N. (2016). EFEKTIVITAS MINUMAN ENERGI TERHADAP DAYA TAHAN AEROBIK. Sporta Saintika, 1(2), 175–188. Retrieved from http://http//sportasaintika.ppj.unp.ac.id/index.php/sporta/article/view/40/13.ppj.unp.ac.id/index.php/sporta/article/view/40/13