Standarisasi kualitas sumber daya
manusia dalam segala bidang profesi merupakan salah satu tuntutan bagi upaya
memenangkan persaingan dimasa depan, termasuk salah satunya adalah profesi guru
pendidikan jasmani. Untuk mampu bersaing di era globalisasi sekarang ini, maka
guru pendidikan jasmani harus mengembangkan diri dan membentuk organisasi
profesi sebagai upaya mempertahankan dan meningkatkan kualitas kerja rekan
sejawat yang menggeluti profesi pendidikan jasmani.
Pelaksanaan pendidikan jasmani
(penjas) di sekolah sampai saat ini masih menyisakan sebagai persoalan yang
kompleks, mulai dari : minimnya sarana dan prasarana penjas yang dimiliki
sekolah, tidak seimbangnya proporsi sarana yang digunakan dibanding dengan
jumlah siswa, guru pengajar penjas dengan latar belakang akademik bukan dari
lulusan Ilmu Keolahragaan, sampai pada rendahnya aktivitas jasmani yang
dilakukan siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran penjas di sekolah.
Berbagai
persoalan tersebut mestinya memperoleh perhatian secara serius oleh berbagai kalangan,
sehingga sedikit demi sedikit akan dapat diselesaikan. Upaya menyelesaikan
persoalan tersebut akan dapat dilakukan apabila penjas ditempatkan setara
dengan mata pelajaran lain yang digunakan sebagai standar kelulusan dan
penerimaan siswa baru tersebut. Dalam konteks pendidikan, pada dasarnya penjas
memiliki tujuan yang lebih lengkap dibanding dengan mata pelajaran lain, bukan
hanya pencapaian aspek kognitif, melainkan aspek afektif, psikomotor, dan aspek
fisik dapat dicapai melalui penjas. Dengan demikian tujuan yang ingin dicapai
dalam pendidikan jasmani bukan hanya untuk mengembangkan individu dari segi
fisik saja, melainkan meliputi : mental, sosial, emosional dan intelektual,
yang dilakukan melalui akivitas jasmani.
0 Comments:
Post a Comment