Kondisi fisik berasal dari kata ” Condition”
(bahasa latin) yang berarti keadaan. Menurut Pasurney (2001;31)” kondisi fisik
dalam olahraga adalah semua kemampuan jasmani yang menentukan pretasi yang
realisasinya dilakukan melalui kemampuan pribadi”. Sedangkan menurut Harsono
(1996: 1) kondisi fisik adalah kemampuan fungsional dari seluruh organ tubuh .
Untuk terwujudnya prestasi maksimal kondisi fisik pemain
bolabasket yang baik merupakan suatu hal yang sangat diperlukan, Jonath Krempel
dalam Syafruddin (1999),” mengatakan kondisi fisik itu dibedakan atas
pengertian sempit dan luas. Dalam arti sempit kondisi fisik merupakan keadaan
yang meliputi faktor kekuatan, kecepatan, dan daya tahan. Sedangkan dalam arti
luas adalah ketiga faktor kekuatan, kecepatan daya tahan, ditambah faktor
kelenturan (fleksibility), dan koordinasi(coordination).
Sarumpet, (1986) kondisi fisik adalah keadaan fisik
seseorang pada saat tertentu untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang dijadikan
bebannya. Seseorang dapat dikatakan berada dalam kondisi fisik baik kalau ia
mampu melakukan pekerjaan yang dibebankan kepadanya atau yang ingin
dilakukannya tampa kelelahan yang berlebihan. Adapun unsur-unsur kondisi fisik
adalah kekuatan (strengh), kecepatan (speed), daya tahan (endurance),
dan keterampilan (skill/agility).
Cabang olahraga bolabasket merupakan olahraga permainan
yang membutuhkan ketangkasan fisik secara keseluruhan, permainan bolabasket
merupakan permainan yang keras, artistik, akrobatik, dengan tingkat
keterampilan skill yang tinggi, didalam permainan bolabasket terdapat unsur
kekuatan, kecepatan, kelentukan, kelincahan, reaksi yang cepat serta daya tahan
yang cukup tinggi. Untuk meningkatkan kemampuan skill seorang pemain bolabasket
sangat dibutuhkan dukungan kondisi yang prima, untuk itu latihan kondisi fisik
yang sistematis dan komprehensif serta berkelanjutan menjadi suatu keharusan
dalam suatu proses peningkatan prestasi.
Tujuan utama dari latihan kondisi fisik adalah untuk
meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan ergosistem tubuh, untuk itu kita
perlu mengenal komponen kondisi fisik yang sangat mendasar dan perlu dilatih
serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan serta spesifikasi dari cabang
olahraga yang dibina.
Bedasarkan dari kategori olahraga bolabasket tergolong
dalam olahraga yang membutuhkan kondisi fisik yang prima dan sangat dominan
sekali untuk mencapai prestasi, maka kondisi fisik yang dominan dalam olahraga
bolabasket adalah sebagai berikut :
a.
Daya tahan kekuatan
adalah sekelompok otot yang mengatasi beban atau tahanan
kekuatan dalam waktu yang relatif agak lama. Syafruddin (1999:55). Sedangkan
menurut Arsil (1999:21) kemampuan otot untuk melakukan kontraksi berulang-ulang
tampa menimbulkan kelelahan, menurut Kirkendal dalam Arsil (1999:19) Daya tahan
otot terdiri dari dua macam yaitu: a) daya tahan otot statis: Intensitas
lamanya waktu yang digunakan pada kontraksi otot. b) daya tahan dinamis :
merupakan aktivitas yang berkelanjutan mulai dari memindahkan tahan yang berat
melalui serangkaian gerak dengan banyak pengulangan. Jadi daya tahan kekuatan
merupakan suatu unjuk kerja sekelompok otot untuk mengatasi beban semaksimal
mungkin tergantung jenis kontraksi otot yang diguanakan. Dalam permainan
bolabasket pemain yang memiliki daya tahan kekuatan yang bagus dia akan mampu
bergerak secara maksimal selama permaianan berlangsung, seperti pada gerakan
sutting. Dalam
pene;itian ini mengunakan tes PushUup dan Sit-Up.
b.
Kecepatan reaksi Kecepatan
reaksi adalah kemampuan untuk menjawab rangsangan akustik, optik dan rangsangan
taktils secara cepat (Jonath dan
Krempel,1981) dalam Syafruddin. Rangsangan akustis maksudnya adalah rangsangan
melalui pendengaran seperti bunyi pistol pada waktu start lari jarak pendek,
dan bisa juga melalui bunyi pluit, tepukan tangan dan lain sejenisnya.
Sementara rangsangan optik dimaksudkan adalah rangsangan yang diberikan melalui
penglihatan (mata), misalnya seseorang bereaksi atau bergerak dengan
memperhatikan gerakan tangan pelatihnya dan mengikuti arah gerakan tersebut
(maju, mundur, kesamping kiri dan kanan). Sedangkan rangsangan taktil adalah rangsangan yang diberikan melalui kulit (taktil),
misalnya dengan sentuhan kulit.
c.
Kecepatan aksi
(gerakan) Kecepatan gerakan diartikan sebagai kemampuan dimana dengan bantuan
kelentukan sistem syaraf pusat dan alat gerak otot dapat melakukan
gerakan-gerakan dalam satuan waktu minimal. Kecepatan ini bisa terjadi dalam
bentuk kecepatan gerakan bagian-bagian gerakan tangan, gerakan kaki yang
berlangsung secara terpisah. Menurut Jonath dan
Krempel (1981,46-51), dalam Syafruddin. Kemampuan kecepatan dibatasioleh
faktor-faktor sebagai berikut :
1.
Kekuatan otot
Kekuatan otot merupakan suatu persyaratan mutlak dari
kecepatan. Tanpa kekuatan otot kecepatan tidak bisa ditingkatkan, oleh karena
itu untuk mendapatkan suatu kecepatan maksimal diperlukan terutama sekali otot
yang kuat.
2.
Kecepatan reaksi
Kecepatan reaksi adalah kemampuan organisme atlit untuk
menjawab rangsangan secepat mungkin dalam mencapai hasil yang sebik-baiknya.
Kecepatan reaksi ini dipunyai oleh hampir semua cabang olahraga apa lagi dalam
cabang olahraga bolabasket.
3.
Koordinasi
Dengan demikian kecepatan sangat penting peranannya dalam
olahraga bolabasket. Dengan kecepatan yang tinggi seorang atlit bolabasket
lebih leluasa dan membutuhkan waktu yang singkat menerima bola dari teman. Hal
ini dikarenakan bolabasket merupakan permainan yang cepat dan menerima bola
sangat terbatas. Dalam penelitian ini mengunakan tes Lari 50 Meter (Sprint).
d.
Kelincahan (Agility)
Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk merubah
posisi dan arah secepat mungkin sesuai dengan situasi yang dihadapi dan
dikehendaki. Kegunaan kelincahan ini secara langsung dalam olahraga adalah :
1.
Mempermudah
penguasaan teknik-teknik yang yinggi dalam setiap cabang olahraga
2.
Gerakan efesien,
efektif, dan ekonomis.
3.
Mempermudah
orientasi terhadap lawan dan ligkungan.
Kelincahan ada beberapa macam antara lain :
1.
Kelincahan umum
(gerakan agility)
Adalah kelincahan seseorang untuk menghadapi olahraga
pada umumnya dan menghadapi situasi hidup dengan lingkungan
2.
Kelincahan
khusus (spesial agility)
Adalah kelincahan seseorang untuk melakukan kegiatan
cabang olahraga khusus, yang pada cabang olahraga lain tidak diperlukan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kelincahan merupakan
kemampuan mengubah arah sesuai dengan kekuatan atau kemampuan daya ledaknya
sendiri. Kemudian peranan kelincahan dalam permianan bolabasket amatlah
penting, karena kelincahan merupakan kebutuhan seorang pemain bolabasket untuk
menguasai lapangan. Dalam penelitian ini mengunakan tes Shuttle-run 6x10
meter.
e.
Kelenturan (flexibility)
Kelenturan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam
ruang gerak sendi di samping elastis otot-otot. Kelenturan sangat penting bagi
hampir semua cabang olahraga karena kelenturan dapat mengurangi kemungkinan
cederah pada otot dan sendi, mengembangkan kecepatan, koordinasi dan
kelincahan, menghemat pengunaan tenaga dan memeperbaiki sikap tubuh.
Menurut Jonath dan Krempel (1981) dalam Syafruddin,
flexibilitas atau kelentukan merupakan kemampuan tubuh untuk melakukan
latihan-latihan dengan amplitudo gerakan yang besar atau luas, dengan kata lain
keleturan merupakan pergelangan atau sendi untuk dapat melakukan
gerakan-gerakan kesemua arah secara optimal.
Pada dasarnya kelenturan dapat dilihat dari beberapa
sudut pandang. Bila dilihat dari sudut kebutuhan suatu cabang olahraga, maka
kelentukan dapat dibedakan atas kelentukan umum dan khusus.
1.
Kelenturan umum
Adalah kemampuan semua persendian/pergelangan untuk
melakukan gerakan-gerakan kesemua arah secara optimal, dan dibutuhkan untuk
semua cabang olahraga.
- Kelentukan khusus
Adalah kelenturan yang dominan dibutuhkan dalam suatu
cabang olahraga tertentu. Menurut Jonath dan
Krempel (1981:59) dalam Syafruddin, kemampuan kelentukan dibatasi oleh beberapa
faktor antara lain :
1.
Bentuk persendian
2.
Temperator otot
3.
Kemampuan tendon
dan ligamen
4.
Kemampuan proses
pengendalian fisiologi persendian
5.
Usia dan jenis
kelamin
Dengan demikian jelas bahwa kelentukan memegang peranan
yang sangat besar dalam mempelajari keterampilan gerak dan dalam mengoptimalkan
kemampuan fisik yang lain. Dalam peneltian ini tes mengunakan alat fleximometer
0 Comments:
Post a Comment